Dari sekian banyak koleksi mobilnya, yang paling mahal dan terkenal adalah mobil eksklusif Rolls-Royce Silver Spur Limo yang harganya ditaksir mencapai US$14 juta atau setara Rp192,9 miliar. Menurut laman Autopartstoys, mobil itu dilapisi dengan emas 24 karat di seluruh bagian mobil.
Tetapi sekarang apa yang terjadi dengan negara kaya raya itu?
Dilansir dari TRIBUNJATENG.COM (20/11), Brunei Darussalam, negeri kecil nan makmur tetangga Indonesia itu kini menghadapi masalah serius.
Negara yang terkenal dengan limpahan uang dari hasil minyak buminya itu, sekarang jatuh dalam resesi karena harga minyak dunia yang terus turun. Dan sebagai akibatnya ekonomi Brunei Darussalam pun terganggu karena komoditi utama mereka hanya bergantung dari minyak bumi.
Dan diberitakan, Brunei Darussalam pun dengan terpaksa harus meminta bantuan ke negara Republik Rakyat China (RRC). Bantuan yang dimaksud ialah menanamkan modal Beijing ke Brunei sebagai bagian dari politik infrastruktur negeri tirai bambu itu.
Hikmah apa yang ingin kita ambil dari resesi yang menimpa Brunei Darussalam?
Ternyata sebuah negara tidak boleh bergantung sepenuhnya pada SDA-nya yang melimpah ruah. Apalagi SDA tersebut dikelola oleh negara asing? Bagaimana jika suatu saat SDA-nya habis atau harganya jatuh dalam waktu yang cukup lama?
Pembangunan SDM seperti yang dilakukan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Negara-negara Eropa, Jepang, Korea Selatan dan RRC ternyata sangat-sangat penting dan harus terus dilakukan.
Dan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan kilang penyulingan minyak, bendungan, jalan tol, pelabuhan laut dan bandara bertaraf internasional juga sangat dibutuhkan untuk menarik investor asing.
Indonesia harus kuat dalam kedua hal ini. SDM yang kuat dan infrastruktur yang memadai. Untuk itu pengembangan pendidikan yang berkualitas tinggi dan revolusi mental yang kuat juga mutlak harus terus dilakukan.
Budaya malas masyarakat yang ingin dilayani dengan subsidi dan perilaku korup dari pejabat negara dan swasta juga harus diberantas habis. Seperti RRC yang telah lama menerapkan hukuman mati terhadap para koruptor nampaknya juga harus diterapkan di negeri ini agar negara kita juga maju bahkan lebih maju dari RRC.