Real Madrid Luluh Lantak dan Terlempar dari Zona Eropa
El-clasico ke-328 yang tersaji malam hari tadi (Minggu, 28/10/2018) di Camp Nou semakin mempertegas tanda-tanda keruntuhan klub raksasa Real Madrid.
Menyambangi Barcelona, Real Madrid datang dengan langkah terseok-seok. Menghuni posisi ke-7 hingga jornada ke-10 pada klasemen sementara, secara otomatis membuat mereka tercampak dari Zona Champions dan Europa League.
Saya terlalu yakin, kali ini Madrid bertandang ke kota Barcelona sama sekali tidak berharap untuk mencuri angka penuh, itu terlalu muluk-muluk. Mendapatkan poin 1 atau kalah dengan skor yang tidak terlalu telak mungkin itu sudah lebih dari cukup.
Tetapi kenyataan di lapangan sungguh sangat menyakitkan. Real Madrid luluh lantak dibantai Barcelona dengan skor 5-1. Bek tangguh sekaligus kapten mereka, Sergio Ramos pun menangis seperti anak kecil di tengah lapangan.
Dan Real Madrid pun harus rela turun ke posisi ke-9 klasemen sementara. Ini adalah salah satu rekor terburuk dalam sejarah Real Madrid. Mereka benar-benar berada di ujung tanduk. Masa kejayaan Real Madrid sepertinya akan runtuh.
Jalannya Pertandingan
Sebenarnya secara statistik permainan Real Madrid tidak terlalu buruk. Penguasaan bola tidak terlalu jauh berbeda, 53 persen untuk Barcelona berbanding 47 persen untuk Real Madrid. Bagi Barcelona yang sering mengandalkan tiki-taka, penguasaan bola seperti itu bukanlah sesuatu hal yang aneh.
Untuk tendangan ke arah gawang, Real Madrid unggul 12 berbanding 11. Bedanya adalah, jika Barcelona berhasil melesakkan 8 shots on target dan berhasil mencetak 5 gol, sebaliknya Real Madrid hanya berhasil membuat 4 tendangan tepat sasaran dan hanya 1 diantaranya yang berbuah gol.
Dua gol Barcelona dicetak pada babak pertama lewat kaki Philip Coutinho pada menit ke-11 dan Luiz Suarez pada menit ke-30 lewat titik putih. Hingga peluit babak pertama ditiup wasit, kedudukan 2-0 bertahan untuk keunggulan Barcelona.
Di menit ke-50, Marcelo sempat membalas dan Kedudukan pun berubah menjadi 2-1. Tetapi Luis Suarez kali ini berhasil mencetak hattrick setelah berhasil menambah 2 gol lagi pada menit ke-75 dan 83. Dan ternyata penderitaan Real Madrid bertambah ketika Arturo Vidal berhasil mencetak gol pada menit ke-83. Kedudukan akhir 5-1 benar-benar membuat Real Madrid menjadi pecundang.
Real Madrid Tidak Boleh Menangisi Nasib dan Harus Bangkit
Sepeninggal mega bintang Cristiano Ronaldo dan pelatih bertangan dingin Zinedine Zidane pada awal musim lalu sepertinya membuat Real Madrid kehilangan kesangarannya.
Hingga pekan ke-10, Real Madrid baru mengoleksi 14 poin dari hasil 4 kali menang, 2 kali seri dan 4 kali kalah, dan bertengger di posisi ke-9 klasemen sementara.
Apapun alasannya jika tidak ingin terpuruk lebih dalam, Real Madrid harus segera bangkit. Mungkin langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengganti pelatih Julen Lopetegui dengan pelatih yang lebih berkualitas.
Selain itu mencari sosok pengganti Cristiano Ronaldo harus segera dilakukan. Mendatangkan striker haus gol adalah harga mati bagi manajemen Real Madrid.
Masih tersisa 28 pertandingan lagi bagi Real Madrid dan segala kemungkinan masih bisa terjadi. Real Madrid merupakan klub raksasa tidak hanya di La Liga Spanyol tetapi juga di seluruh dunia. Bangkitlah Real Madrid dan jika tidak, terdegradasilah sekalian...
(RS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI