Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencari Sosok Pemimpin Seperti Nabi Daniel

1 Oktober 2018   21:21 Diperbarui: 1 Oktober 2018   21:48 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka mereka berusaha dengan berbagai cara mencari alasan untuk menjatuhkan dan mendakwa Daniel dalam hal pemerintahan. Tetapi mereka tidak mendapati suatu kesalahan dan alasan apa pun untuk menjatuhkannya, sebab Daniel setia dalam menjalankan segala tugas-tugasnya. Dan tidak pernah ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.

Berkatalah para pejabat dan Wakil Raja itu antara yang satu dengan yang lain: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!".

Maka merekapun mengadakan permufakatan jahat terhadap Daniel. Mereka ingin menjebak Daniel menyangkut keyakinan dan kesetiaannya kepada Tuhannya. Ini adalah satu-satunya celah untuk menjerat Daniel, yaitu masalah "agama", masalah hubungan pribadi antara seseorang dengan Tuhannya.

Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja, mereka bermaksud mempengaruhi Raja, agar Raja membuat sebuah undang-undang baru tentang aturan keagamaan. Berkatalahmereka kepada raja:

"Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku!

Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.

Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."

Raja Darius melihat permufakatan itu baik adanya dan tidak mencurigai sedikitpun adanya permufakatan jahat disana. Dan Raja pun tidak meminta pendapat terkait ini kepada Daniel sebagai seorang yang penuh hikmat dan kebijaksanaan. 

Tetapi demikianlah semuanya diizinkan Tuhan terjadi, supaya Tuhan menyatakan Kemaha-kuasaanNya lewat peristiwa ini. Bahwa Daniel seorang yang takut kepada Tuhan, benar-benar mendapatkan perlindungan dan penjagaan dari Tuhan.

Setelah Darius membuat surat perintah dengan larangan itu, dan setelah Daniel mendengar dan mengetahui isinya beserta sanksi yang harus diterima jika dilanggar, tidak ada sedikitpun ada gentar di dalam hati Daniel. Dia lebih memilih takut kepada Tuhan yang dapat membinasakan jiwa dan raga, daripada kepada singa dapat membinasakan raga tetapi tidak dengan jiwa.

Malahan Daniel pergi ke rumahnya, dan di dalama kamar atasnya yang terdapat tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; disitulah dia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya tiga kali sehari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun