Bermain imbang dengan skor kacamata melawan Timnas India di Stadion Bukit Jalil Malaysia (Kamis, 27/9/2018), menjadi kepastian Timnas Indonesia keluar sebagai juara Grup C dan secara otomatis berhak lolos ke perempatfinal Piala AFC U-16.
Dari 3 kali bertanding, Timnas Indonesia berhasil meraih 1 kemenangan melawan Timnas Iran dengan skor 2-0, dan 2 kali seri, saat melawan Vietnam dengan skor 1-1 dan yang kedua melawan India dengan skor 0-0.
Dengan demikian Indonesia berhasil meraih poin 5, sama dengan Timnas India tetapi Timnas Indonesia unggul dalam selisih gol.
Indonesia berhasil memasukkan 3 gol dan kemasukan 1 gol sedangkan India berhasil memasukkan 1 gol tanpa sekalipun kebobolan.
Tetapi mereka baru akan bertanding besok untuk menentukan juara grup sekaligus runner-up dengan jadwal sebagai berikut:
Iraq U16 vs Korea Republic U16, Pukul 15 : 30, sedangkan Australia U16 vs Afghanistan U16, Pukul 15 : 30
Adapun klasemen sementara Grup D adalah sebagai berikut;
Sedangkan Australia baru berhasil meraih 1 kali kemenangan dan satu kali kekalahan dengan memasukkan 2 gol dan empat kali kebobolan .
Sudah hampir dapat dipastikan, kemungkinan besar Indonesia akan berhadapan dengan Timnas Australia mengingat selisih gol antara Timnas Korea Selatan dan Timnas Australia yang begitu lebar.
Tetapi siapapun nantinya yang menjadi lawan Timnas Indonesia di perempatfinal, apakah Timnas Australia atau Timnas Korea Selatan, dua hal yang menjadi catatan bagi pemain Indonesia adalah harus bermain kolektif dengan umpan-umpan pendek dan hindari umpan-umpan jauh dan tinggi.
Pemain Indonesia harus memaksimalkan penyelesaian akhir di depan gawang lawan dengan membagi bola ke kiri atau ke kanan.
Seluruh pemain, khususnya si kembar Bagas dan Bagus, tidak boleh egois dan terlalu percaya diri, memaksakan diri melewati barikade pertahanan lawan yang begitu rapat.
Beberapa kali, pada tiga pertandingan sebelumnya, Bagus terlihat bermain terlalu individual dan memaksakan diri untuk melewati beberapa pemain lawan lalu berusaha mencetak gol sendiri, tanpa membagi bola kepada temannya yang sudah berdiri bebas di area tembak yang strategis.
Hal itu sangat merugikan Timnas kita ketika beberapa kali harus kehilangan peluang mencetak gol karena pemain lawan berhasil mencuri bola akibat pemain bermain terlalu egois dan ngotot melewati beberapa pemain lawan.
Saya pikir hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi pelatih Fachri Husaini.
Kemudian yang kedua, Timnas Indonesia harus mengurangi umpan-umpan panjang dan tinggi ke depan. Sebab, secara fisik, Indonesia jelas kalah dengan Timnas Australia dan Korea Selatan.
Jika Timnas tetap memaksakan umpan-umpan seperti itu, maka pemain Indonesia akan sering kehilangan bola dan kalau pun umpanya tepat sekali-sekali, itu hanyalah kebetulan.
Namun, di sisi lain, dalam hal kecepatan, pemain Indonesia masih bersaing. Setidaknya hal itu juga yang bisa sangat dikedepankan oleh para Garuda Muda ini.
Saya pikir pelatih Fachri Husaini harus peka memperhatikan hal-hal seperti itu. Bermain kolektif dengan umpan-umpan pendek, hindari umpan-umpan panjang dan tinggi serta hindari keegoisan dengan bermain terlalu individual dan memaksakan diri melewati barikade pertahanan lawan.
Mudah-mudahan Timnas Indonesia U-16 akan menjuarai Piala AFC U-16 2018.
Salam olahraga...!
(RS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H