Ini benar-benar merupakan kisah nyata. Sebuah pengalaman yang sangat berkesan dan takkan terlupakan seumur hidup. Dan saya pikir saya tidak boleh egois. Saya harus membagikan pengalaman pribadi yang sangat berharga ini kepada semua pembaca di jagat maya agar dikala mereka menghadapi masalah masuk angin serius yang dapat berakibat fatal, mereka dapat segera meminum Tolak Angin Sido Muncul.
Dan saya yakin, mereka yang pernah mencoba mengatasi masuk angin dengan meminum "obat herbal terstandar" Tolak Angin Sido Muncul, akan mendapatkan sebuah pengalaman yang sangat menakjubkan. Dan secara refleks mereka akan merekomendasikannya kepada orang-orang di sekitarnya.
Saya masih ingat betul sekitar tujuh setengah tahun yang lampau. Tepatnya tanggal 7-21 November 2010, selama 12 hari kerja efektif karena dikurangi 2 kali hari Minggu (tanggal 13 dan 20), dan peringatan hari raya Idul Adha yang bertepatan jatuh pada hari Rabu, 16 November 2010.Â
Ketika itu kami Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga hasil seleksi tahun 2010, berkesempatan untuk mengikuti Latihan Prajabatan (LPJ) sebagai salah satu syarat mutlak untuk selanjutnya dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).Â
Tentu saja hal itu merupakan sebuah kabar yang menggembirakan bagi kami, agar status kami sebagai pegawai penuh dapat segera terwujud, yang berarti kami juga akan mendapatkan hak penuh seperti penerimaan gaji yang tadinya masih 80 persen menjadi 100 persen, dan hak-hak lain yang belum kami dapatkan selama CPNS akan kami dapatkan setelah dinyatakan secara sah menjadi PNS.
Tetapi jika ada satu hal yang kurang mengenakkan bagi saya pribadi adalah kondisi geografis kabupaten kami yang merupakan gugusan kepulauan kecil dan sedang dengan luas darat hanya 4,96 persen dari luas keseluruhan. Luas daratan hanya 2.235,51 km persegi berbanding luas lautan yang mencapai 43.275,15 km persegi.Â
Untuk diketahui, Kabupaten Lingga terletak di Provinsi Kepulauan Riau, terdiri dari 531 pulau kecil dan sedang, 447 pulau diantaranya belum dihuni dan baru 84 pulau yang dihuni dengan jumlah penduduk keseluruhan 93.783 jiwa, berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2009.
Ketika masih CPNS, saya mengajar di SMP Negeri 1 Senayang yang terletak di Pulau Senayang, sebuah pulau kecil yang luasnya tidak lebih dari 2 km persegi. Pulau Senayang merupakan ibukota Kecamatan Senayang yang terdiri dari 362 pulau dan hanya 59 pulau diantaranya yang dihuni.
Untuk mencapai tempat penyelenggaraan LPJ di Hotel Gapura, Dabo-Singkep, ibukota Kecamatan Singkep, dari Senayang saya bersama beberapa teman harus menggunakan 2 kali transportasi laut dan 1 kali transportasi darat dan disinilah kisah masuk angin saya dimulai.
Saya berangkat tepat hari Minggu tanggal 6 November 2010 sekitar pukul 11.00 WIB dari Pelabuhan Senayang menuju Desa Tanjung Kelit dengan menaiki "pompong", sejenis sampan berukuran besar yang dipasangi mesin. Pompong ini terbuka tidak mempunyai atap. Kalau hujan, kena hujan dan kalau panas, kena panas.
Awal kami berangkat, cuaca cerah dan panas terik. Kira-kira seperempat jam perjalanan tiba-tiba cuaca mendung lalu hujan pun turun sangat deras. Disitulah saya dan teman-teman basah kuyup diguyur hujan hingga pakaian dalam pun basah semuanya. Belum lagi ditambah dengan semburan ombak dari samping, membuat badan saya tidak hanya diguyur air tawar tetapi air asin juga berpadu menjadi satu.