Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi Melempem, Ronaldo Cemerlang, Argentina Menghadapi Jalan Terjal

17 Juni 2018   09:23 Diperbarui: 17 Juni 2018   09:23 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Cristiano Ronaldo mencetak hattrick ke gawang Spanyol di pertandingan pembuka grub B, maka tidak ada yang lebih dinantikan pencinta sepakbola pada pertandingan berikutnya selain dari ingin menyaksikan aksi Messi pada laga pembuka grub D menghadapi tim debutan Islandia.

Rivalitas mega bintang Ronaldo dan Messi terus tak terbendung mulai dari level klub hingga disaat-saat membela negaranya di Piala Dunia Rusia 2018 seperti sekarang ini. Rivalitas itu sendiri sebenarnya diciptakan oleh fans kedua pemain, yang  tak jarang saling mengejek di media sosial.

Penampilan Ronaldo yang cemerlang dengan mencetak tiga gol ke gawang Spanyol tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi fans Messi yang ingin melihat pemain idolanya berbuat lebih dan mencetak gol paling tidak sama dengan pencapaian Ronaldo.

Perlu diingat, hasil seri antara Portugal melawan Spanyol dianggap sebagai kemenangan bagi Portugal, mengingat secara head to head, Spanyol lebih unggul di semua lini. Demikian juga tim yang akan dihadapi pada pertandingan berikutnya relatif lebih ringan, yaitu: Maroko dan Iran.

Sebaliknya hasil seri antara Argentina melawan Islandia merupakan sebuah kekalahan bagi Argentina. Mengingat Islandia merupakan tim debutan yang baru kali pertama masuk Piala Dunia sepanjang sejarah negara mereka. Disamping itu lawan yang akan dihadapi pada pertandingan berikutnya jauh lebih sulit, yaitu: Kroasia dan Nigeria.

Dan tibalah saat yang dinantikan. Semua mata tertuju ke stadion Spartak, Moskow dan kepada Lionel Messi tentunya. Wasit Szymon Marciani dari Polandia meniup peluit tanda pertandingan dimulai. Harapan besar ditujukan fans kepada Messi dan Argentina. Sebuah harapan kemenangan besar, dan Messi mencetak lebih dari tiga gol.

Tetapi yang terjadi di lapangan adalah sebaliknya. Pelatih Islandia tidak mau "mati konyol" dan dipermalukan di pertandingan perdananya di Piala Dunia. Maka Heimir Hallgrimsson pun menjejerkan pemainnya di kotak pinalti layaknya "parkir bus" dan sambil sekali-kali melakukan counterattack.

Jorge Sampaoli kesulitan. Pertahanan berlapis Islandia terlalu tangguh untuk ditembus pemain-pemain berpengalaman Argentina. Islandia sepertinya "tak berniat" untuk menang. Hasil seri bagi mereka sudah lebih daripada sebuah kemenangan menghadapi tim raksasa seperti Argentina. Maka pertahanan pun terus diperkuat. Messi mulai frustasi.

Ada sebuah harapan bahwa Argentina akan menang besar ketika Sergio Aguero mencetak gol pembuka pada menit ke-19. Kalah 1-0 bagi Islandia tentu sama halnya dengan dengan kekalahan 2-0 atau lebih. Maka mereka pun mulai menyerang dan pertahanan pun mulai terbuka. Ini adalah kesempatan bagi Messi dan Argentina untuk menang besar.

Tetapi sungguh sangat disayangkan. Pertahanan Argentina terlalu rapuh dan terlalu mudah diperdaya. Islandia pun berhasil membalas gol menjadi 1-1 di menit ke 23 lewat kaki Finnbogason. Pertandingan pun kembali ke format awal. Islandia bertahan dan Argentina berusaha untuk menembus.

Messi di kawal ketat oleh lebih dari 4 pemain. Setiap gerak-geriknya diawasi ketat dan bila perlu, "jatuhkan!". Pertandingan pun berlangsung monoton dan tidak menarik. Kreasi Messi selalu gagal dan Sampaoli pun "mati kutu". Messi lagi-lagi tak berdaya.

Pada menit ke-64 Messi berpeluang untuk membalikkan keadaan ketika Hoerdur menjatuhkan Meza. Dan Messi pun mengambil bola dan meletakkannya di titik putih seperti tidak yakin akan tercipta gol. Dan... Messi pun gagal total. Tendangannya terlalu mudah dibaca dan dipantulkan Hannes Thor yang bermain sangat cemerlang malam itu.

Beberapa tendangan Messi yang mengarah ke gawang dapat diantisipasi Thor. Dari dua tendangan bola mati Messi, tak satu pun menghasilkan gol. Hingga peluit panjang dibunyikan kedudukan tetap bertahan 1-1. Sebuah "kemenangan" bagi Islandia dan "kekalahan" bagi Argentina. Wajah Messi kelihatan tidak bersemangat dan mungkin merasa bersalah atas kegagalan penaltinya.

Hasil seri ini membuat Argentina menghadapi jalan terjal untuk lolos ke babak selanjutnya. Kroasia dan Nigeria secara matematis adalah dua tim yang lebih hebat dari Islandia. Sebuah kekalahan saja bisa-bisa akan menghentikan langkah Messi ke babak 16 besar.

save-20180617-091653-5b25c2f7dd0fa809221671d2.jpeg
save-20180617-091653-5b25c2f7dd0fa809221671d2.jpeg
(Garuda Food)

Akankah Messi dan Argentina pulang lebih awal? Wajib kita nantikan bersama. Tonton terus Piala Dunia Rusia 2018 dan ingat: "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda" dan "jangan katakan Anda 'penggila' Piala Dunia Rusia 2018 sebelum menyimak ulasan lengkap dan akurat berupa analisis dan prediksi dari para "pakar" penulis kolom bola di blog Kompasiana, di sini.

(RS)

Akurasi angka-angka dari livescore.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun