Katakanlah Portugal lolos dari penyisihan grup B. Maka di babak 16 besar Portugal akan berhadapan dengan juara atau runner-up grup A, kemungkinan besar: Uruguay atau Rusia. Sedangkan jika Argentina lolos dari penyisihan grup D maka Argentina akan berhadapan dengan juara atau runner-up grup C, sebutlah: Perancis atau Peru.
Menghadapi Rusia akan lebih mudah bagi Portugal daripada menghadapi Uruguay yang bergaya latin. Demikian juga dengan Argentina. Menghadapi Peru yang bergaya latin akan lebih mudah daripada menghadapi Perancis yang bergaya Eropa dan bertabur bintang. Ini akan menjadi pertarungan besar yang sukar diprediksi.
Inilah skuat Timnas Argentina di Piala Dunia Rusia 2018. Kiper: Nahuel Guzman, Franco Armani, dan Willy Caballero. Belakang: Gabriel Mercado, Nicolas Tagliafico, Cristian Ansaldi, Federico Fazio, Marcos Acuna, Marcos Rojo, dan Nicolas Otamendi. Gelandang: Lucas Biglia, Ever Banega, Angel Di Maria, Maximiliano Meza, Javier Mascherano, Manuel Lanzini, Eduardo Salvio, Giovani Lo Celso, dan Cristian Pavon. Penyerang: Gonzalo Higuain, Lionel Messi, Sergio Aguero, dan Paulo Dybala.
Bandingkan dengan skuat Timnas Portugal di Piala Dunia Rusia 2018. Kiper: Anthony Lopes (Lyon), Beto (Goztepe), Rui Patricio (Sporting Lisbon). Belakang: Bruno Alves (Rangers), Cedric Soares (Southampton), Jose Fonte (Dalian Yifang), Mario Rui (Napoli), Pepe (Besiktas), Raphael Guerreiro (Borussia Dortmund), Ricardo Pereira (Porto), Ruben Dias (Benfica). Tengah: Adrien Silva (Leicester), Bruno Fernandes (Sporting Lisbon), Joao Mario (West Ham), Joao Moutinho (Monaco), Manuel Fernandes (Lokomotiv Moscow), William Carvalho (Sporting). Depan: Andre Silva (AC Milan), Bernardo Silva (Manchester City), Cristiano Ronaldo (Real Madrid), Gelson Martins (Sporting Lisbon), Goncalo Guedes (Valencia), Ricardo Quaresma (Besiktas).
Jika Anda bertanya apakah Portugal akan mampu meneruskan trend Spanyol yang menjuarai Piala Dunia setelah menjuarai Piala Eropa? Jika melihat dari skuat Portugal, sekali pun peluang itu ada tetapi kemungkinannya sangat kecil. Skuat Spanyol pada Piala Dunia Afrika 2010 jauh lebih komplit di semua lini dibandingkan dengan skuat Portugal sekarang. Tetapi sekali lagi, semuanya bisa saja terjadi dalam dunia sepakbola.
Tonton terus Piala Dunia Rusia 2018 mulai 14 Juni 2018 dan ingat: "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda"Â dan "jangan katakan Anda 'penggila' Piala Dunia Rusia 2018 sebelum menyimak ulasan lengkap dan akurat berupa analisis dan prediksi dari para "pakar" penulis kolom bola di blog Kompasiana, di sini.
Salam olahraga, salam Piala Dunia Rusia 2018.
(RS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H