Dini hari tadi, Tim Barcelona Fc dan fans-nya tengah berpesta setelah berhasil menjuarai Copa Del Rey untuk ke-30 kalinya. Terbanyak dari tim manapun di Spanyol sejak piala ini diperebutkan tahun 1902.
Pertandingan final yang dihelat di markas Atletico Madrid, Estadio Wanda Metropolitano dan disaksikan sekitar 68.000 penonton, Barcelona tampil beringas dengan mempecundangi Sevilla 0-5 tanpa balas.
Gol masing-masing tercipta dari kaki Luis Suarez pada menit ke-14 dan 40, Lionel Messi pada menit ke-31, Andres Iniesta pada menit ke-52 dan gol penutup dicetak lewat titik pinalti oleh Coutinho pada menit ke-69.
Dan setelah peluit akhir dibunyikan, tanpa ayal seluruh pemain dan official Barcelona tumpah ke lapangan merayakan gelar pertamanya musim ini. Seluruh fans Barcelona di seluruh dunia juga, tentu ikut dalam euforia kemenangan ini.
Tetapi ada sukacita yang hilang yang sukar disembunyikan kali ini. Ada yang kurang dari pencapaian Barcelona tahun ini. Dua dari 3 target piala yang direncanakan menjadi terasa hambar. Dua piala lokal seakan-akan kurang berarti tanpa kehadiran si "kuping besar", Piala Champion.
Musim ini memang Barcelona menargetkan trebel. Dan tanda-tanda pencapaian itu sudah terpampang di depan mata hingga tragedi kekalahan terbesar sepanjang sejarah Barcelona terjadi.
Kekalahan super menyakitkan dari AS Roma 0-3 di leg ke-2 babak perempatfinal akan dikenang sepanjang masa akibat menganggap remeh lawan. Dan menyatukan ke-tiga piala itu untuk ke-3 kalinya pun sirnah dan Valverde pun gagal memanfaatkan sumberdaya yang melimpah di tim kaya Barcelona.
Semoga di tahun depan impian yang tertunda dapat terwujud, visca Barca....
(RS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H