Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prof Yusril Menaikkan Popularitas Partai dengan Cara "Goblok"?

5 April 2018   19:24 Diperbarui: 5 April 2018   20:13 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

...................................................................

Begitu Jokowi terpilih jadi Presiden, lalu Jokowi menerbitkan selembar surat pembubaran HTI. Dan HTI pun cuma bisa melongo, ndak bisa berbuat apa-apa.

Saya bilang pada tokoh HTI "segudang kepintaran itu tidak ada artinya dibanding segenggam kekuasaan.."Presiden itu.. walaupun orangnya goblok (tidak menyebut nama) tapi segoblok-gobloknya dia, dia itu presiden.

"Kita-kita ini seperti saya, Pak Amien yang pinter, tidak ada apa-apanya. Bukan siapa-siapa"

(Cuplikan pidato Yusril Ihza Mahendra, pada Kongres Umat Islam Sumatera Utara yang berlangsung di Asrama Haji Medan Jalan AH Nasution, Medan, Jumat (30/3/2018). Dikutip dari : belitung.tribunnews.com)

.....................................................................

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., (gelar Datuk Maharajo Palinduang) adalah orang pintar. Sama dengan Amien Rais juga adalah orang pintar. Tetapi mereka berdua tidak ada apa-apanya dan bukan siapa-siapa. Demikian menurut pengakuan beliau dalam cuplikan pidato di atas.

Mereka sama-sama pemegang gelar profesor. Prof. Yusril adalah seorang pakar hukum tata negara yang sangat disegani di negeri ini. Sedangkan Prof. Amien Rais adalah seorang pakar ilmu politik.

Prof. Yusril adalah orang hebat. Beliau telah menulis 204 buah pidato untuk Presiden (Alm) Soeharto sejak diangkat sebagai penyusun pidato presiden dari tahun 1996 hingga tahun 1998.

Yusril telah tiga kali menjabat sebagai menteri, yaitu: Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong, dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu.

Selain itu beliau adalah pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB). Sebuah partai yang tidak mememuhi ambang batas Parlementary Threshold (PT) 3,5 persen pada tahun 2014 lalu. Bahkan tahun ini pun PBB hampir saja tidak dapat mengikuti Pemilu 2019 jika tidak menang melawan KPU di pengadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun