Orang yang ahli dalam kenegaraan seperti pakar hukum tatanegara atau eorang yang sudah pernah menjabat sebagai presiden menjalankan roda pemerintahan, jika orang tersebut tidak taat asas dalam mengelola kebijaksanaan dan kewibawaan maka orang tersebut tidak layak disebut sebagai negarawan.
Demikian juga seorang tokoh politik yang mendirikan, memimpin dan membesarkan sebuah partai atau organisasi politik dengan anggota dan simpatisan yang banyak tetapi jika tokoh tersebut tidak taat dalam mengelola kebijaksanaan dan kewibawaan maka orang tersebut tidak layak disebut sebagai negarawan.
Seorang negarawan adalah seseorang yang memberikan rasa adem dan sejuk ketika situasi memanas. Memberikan pencerahan ketika keadaan samar-samar dan gelap. Mempersatukan elemen-elemen dalam masyarakat ketika tercerai-berai.
Seorang negarawan rela mengorbankan jabatan, ambisi, gengsi dan apa saja demi negara. Bukan sebaliknya, rela mengorbankan negara dan demi ambisi dan kepentingan pribadinya.
Dikutip dari tribunkaltim.com, dalam sebuah acara talk show, Amien Rais berkata:Â
"Saudara-saudara, NKRI ini amat sangat rawan, jangan mengentengkan", ujarnya membuka.
"Saya pernah diberitahu pimpinan TNI pada waktu saya jadi Ketua MPR. Kalau ada gerakan separasi di satu provinsi saja, Insyaallah TNI-POLRI masih bisa mengatasi. Kalau dua provinsi separatisnya meledak (OPM dan GAM), keduanya sepakat untuk brutal bersama-sama, itu Indonesia bubar pak", ujar Amien.
"Tiga partai di pecah, partai besar dipecah, yang kedua dipecah, dan yang ketiga di pecah. Siapa yang memecah? ya yang memecah karena di dalamnya ada internal konflik tapi juga ada siluman yang kemudian memecah itu menjadi berkeping-keping", ujarnya.
"Ini betul-betul gak bertanggung jawab. Lihat kalau kita terpecah belah begini ditambah konflik agama yang sudah sangat rawan, itu mungkin usia NKRI ini tidak akan bertahan lama".
Begitukah cara berbicara seorang negarawan?
Silahkan jawab sendiri!