Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Layakkah Pak Amien Rais Mendapatkan Peredikat Negarawan?

17 Februari 2018   19:22 Diperbarui: 17 Februari 2018   19:42 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang ahli dalam kenegaraan seperti pakar hukum tatanegara atau eorang yang sudah pernah menjabat sebagai presiden menjalankan roda pemerintahan, jika orang tersebut tidak taat asas dalam mengelola kebijaksanaan dan kewibawaan maka orang tersebut tidak layak disebut sebagai negarawan.

Demikian juga seorang tokoh politik yang mendirikan, memimpin dan membesarkan sebuah partai atau organisasi politik dengan anggota dan simpatisan yang banyak tetapi jika tokoh tersebut tidak taat dalam mengelola kebijaksanaan dan kewibawaan maka orang tersebut tidak layak disebut sebagai negarawan.

Seorang negarawan adalah seseorang yang memberikan rasa adem dan sejuk ketika situasi memanas. Memberikan pencerahan ketika keadaan samar-samar dan gelap. Mempersatukan elemen-elemen dalam masyarakat ketika tercerai-berai.

Seorang negarawan rela mengorbankan jabatan, ambisi, gengsi dan apa saja demi negara. Bukan sebaliknya, rela mengorbankan negara dan demi ambisi dan kepentingan pribadinya.

Dikutip dari tribunkaltim.com, dalam sebuah acara talk show, Amien Rais berkata: 

"Saudara-saudara, NKRI ini amat sangat rawan, jangan mengentengkan", ujarnya membuka.

"Saya pernah diberitahu pimpinan TNI pada waktu saya jadi Ketua MPR. Kalau ada gerakan separasi di satu provinsi saja, Insyaallah TNI-POLRI masih bisa mengatasi. Kalau dua provinsi separatisnya meledak (OPM dan GAM), keduanya sepakat untuk brutal bersama-sama, itu Indonesia bubar pak", ujar Amien.

"Tiga partai di pecah, partai besar dipecah, yang kedua dipecah, dan yang ketiga di pecah. Siapa yang memecah? ya yang memecah karena di dalamnya ada internal konflik tapi juga ada siluman yang kemudian memecah itu menjadi berkeping-keping", ujarnya.

"Ini betul-betul gak bertanggung jawab. Lihat kalau kita terpecah belah begini ditambah konflik agama yang sudah sangat rawan, itu mungkin usia NKRI ini tidak akan bertahan lama".

Begitukah cara berbicara seorang negarawan?

Silahkan jawab sendiri!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun