Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menjelang Pilkada Serentak di Sumatera Utara, Siapa yang Kita Pilih?

9 Februari 2018   00:35 Diperbarui: 9 Februari 2018   00:40 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak lama lagi PILKADA serentak kembali akan digelar di beberapa daerah di Indonesia khususnya di provinsi Sumatera Utara dan di kabupaten Tapanuli Utara, untuk memilih dua pasangan kepala daerah sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu pasangan gubernur/wakil gubernur dan bupati/wakil bupati.

Sekarang "aroma"-nya sudah semakin terasa dan "tim sukses" dari masing masing calon sudah mulai bergerilya mensosialisasikan visi/misi dan program unggulan dari calon kepala daerah yang didukungnya.

Timses juga tidak lupa menawarkan janji manis kepada masyarakat tentang "perubahan" dan "kesejahteraan" yang lebih baik. Bahkan tidak jarang beberapa dari mereka juga menawarkan "uang" atau bantuan lain yang sifatnya sementara seperti membagi-bagikan "sembako" dan lain sebagainya.

Pertanyaan bagi kita sekarang khususnya masyarakat dusun "Hadataran-Hapesong-Paratusan" adalah "Siapa yang harus kita pilih?", sehingga kita mendapatkan manfaat jangka panjang yang nyata untuk kemajuan daerah kita ke depan?

Sebenarnya tidak ada yang mengharuskan kita memilih "siapapun" karena salah satu asas PILKADA itu adalah "bebas", artinya tidak ada yang dapat mengarahkan, memaksa, menekan atau mengintimidasi kita untuk memilih pasangan tertentu dan itu dijamin oleh undang-undang.

Tetapi alangkah baiknya apabila kebebasan dan hak suara yang kita miliki itu kita gunakan sebaik mungkin untuk mendapatkan kemaslahatan bagi daerah kita masing-masing.

Dalam kamus politik "Tidak ada musuh abadi, yang ada adalah kepentingan abadi". Itu juga berarti bahwa "sahabat abadi" juga tidak ada. Anda dibutuhkan hanya ketika diperlukan dan ketika Anda dianggap tidak dapat lagi berkontribusi kepada partai atau organisasi maka siap-siaplah untuk dicampakkan ke luar arena.

Kedengarannya "sangat kejam dan sadis" tetapi memang demikianlah kenyataan sesungguhnya. Justru karena itu selagi Anda masih dibutuhkan maka manfaatkanlah momen yang sangat singkat ini untuk mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk daerah kita yang sifatnya jangka panjang.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Siapakah yang harus kita pilih?" Apa saran atau nasehat politik terbaik untuk daerah-daerah terpencil dan terisolir?

  1. Bersatulah.... dan jangan terpecah, walau apapun yang terjadi. Banyak suara lebih kuat dari satu atau dua suara. Mintalah bantuan nyata yang sifatnya jangka panjang, seperti pembangunan jalan, jembatan, sekolah, irigasi, dsb. di 'awal" bukan nanti jika sudah menang. Mereka tidak akan mengingatnya lagi sama sekali.
  2. Pilihlah pasangan yang mempunyai peluang paling kuat untuk menang karena mereka akan memimpin 5 tahun ke depan. Jika suara kita bulat atau mayoritas memilih pasangan yang kalah, bersiaplah menderita untuk 5 tahun ke depan akan di"terlantar"kan.
  3. Lakukan komunikasi politik yang cerdas dan sederajat dengan timses-nyq, bukan komunikasi dua kasta berbeda seakan-akan kita "hatoban" dan mereka adalah raja, sekarang kita adalah raja dan kita yang memegang kendali.
  4. Di atas segalanya, apapun yang terjadi dan siapapun yang kita pilih masing-masing, jangan sampai masyarakat dusun Hadataran-Hapesong-Paratusan" terpecah. Ini tidak boleh dan jangan sampai terjadi. Mari berpikir cerdas dan jangan mau di adu domba.

Horas....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun