Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Fadli Zon Menjawab Susi dengan Promosi 3 Buku

8 Februari 2018   18:54 Diperbarui: 9 Februari 2018   16:17 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar cuitan fadli zon dan susi pudjiastuti

Fadli Zon kembali nyinyir di Twitter. Kali ini yang beliau soroti adalah kinerja Menteri Susi Pudjiastuti. Beliau tidak setuju jika penenggelaman kapal nelayan asing pencuri ikan dan klaim peningkatan populasi ikan dijadikan sebagai ukuran keberhasilan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sebagai wakil rakyat yang terhormat sekaligus sebagai Wakil Ketua DPR-RI Bidang Politik dan Keamanan, beliau tidak lupa "menyeret" rakyat kecil yang tinggal di daerah pesisir dengan sebutan "nelayan termiskin" yang rentan terhadap kriminalisasi gara-gara alat tangkap.

Dengan santai Menteri Susi menanggapi "nyinyiran" Fadli Zon dengan balik bertanya mengenai ukuran keberhasilan apa yang telah dicapai Fadli Zon sekaligus memohon pencerahan. Berikut screenshot dari balas pantun mereka.

tangkapan layar cuitan fadli zon dan susi pudjiastuti
tangkapan layar cuitan fadli zon dan susi pudjiastuti
Dan di luar dugaan, Fadli Zon melakukan lompatan berpikir 3 digit. Beliau mengajak ibu Susi untuk membaca 3 buah buku sekaligus. Buku tersebut adalah hasil karyanya sendiri yang mungkin berjudul "Berpihak Pada Rakyat" seperti yang beliau tulis dalam cuitannya. Tentang apa yang beliau lakukan selama kurun waktu 2014-2015, 2015-2016, 2016-2017 dan itupun bukan klaim keberhasilan. Mungkin hanya supaya rakyat tahu betapa banyak yang telah beliau lakukan kepada rakyat, yaitu sebanyak 3 buku.

tangkapan layar cuitan fadli zon
tangkapan layar cuitan fadli zon
 Fadli Zon memang luar biasa. Kemampuan otaknya yang brilian, jauh melebihi Processor Intel Pentium i-7. Menjelang pemilihan legislatif periode 2019-2024, beliau melakukan paling tidak 4 tujuan tersirat lewat nyinyirannya kepada Menteri Susi.

Yang pertama adalah, beliau ingin mengajarkan kepada ibu Susi betapa pentingnya membaca. Itupun membaca 3 buah buku sekaligus. Beliau mungkin meragukan kemampuan ibu Susi yang hanya lulusan SMP sehingga hanya pandai menenggelamkan kapal. Sedangkan beliau dengan sederet gelar akademiknya "pandai nyinyir".

Yang kedua, lewat Menteri Susi Sang Fenomenal dan yang kepopulerannya sudah mendunia, beliau ingin mempromosikan bukunya yang "Berpihak Pada Rakyat". Beliau mungkin berharap lewat promosi tersebut ke-3 buku itu akan menjadi best sellerdan menjadi buku yang "paling dicari".

Yang ketiga, lewat ke-3 buku tersebut beliau ingin mengatakan bahwa kinerjanya begitu banyak sehingga untuk menguraikannya tidak cukup hanya dengan kata-kata tetapi lewat menulis buku dan itupun tidak cukup hanya 1 buku, tetapi 3 buku sekaligus.

Yang keempat, beliau ingin mengatakan bahwa beliau berpihak pada rakyat khususnya "nelayan termiskin" yang rentan dikriminalisasi gara-gara alat tangkap dan rakyat perlu mengetahuinya menjelang pileg 2014. Sedangkan Bu Susi hanya pandai melarang alat tangkap cantrang.

Saya tidak tahu seberapa tebal dan apa isi ke-3 buah buku tersebut. Tetapi jika saya mungkin diberikan ketiga-tiganya secara gratis, saya akan menolak dengan hormat. Karena menurut saya isinya mungkin tidak lebih dari 3 kata .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun