Fadli Zon kembali nyinyir di Twitter. Kali ini yang beliau soroti adalah kinerja Menteri Susi Pudjiastuti. Beliau tidak setuju jika penenggelaman kapal nelayan asing pencuri ikan dan klaim peningkatan populasi ikan dijadikan sebagai ukuran keberhasilan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sebagai wakil rakyat yang terhormat sekaligus sebagai Wakil Ketua DPR-RI Bidang Politik dan Keamanan, beliau tidak lupa "menyeret" rakyat kecil yang tinggal di daerah pesisir dengan sebutan "nelayan termiskin" yang rentan terhadap kriminalisasi gara-gara alat tangkap.
Dengan santai Menteri Susi menanggapi "nyinyiran" Fadli Zon dengan balik bertanya mengenai ukuran keberhasilan apa yang telah dicapai Fadli Zon sekaligus memohon pencerahan. Berikut screenshot dari balas pantun mereka.
Yang pertama adalah, beliau ingin mengajarkan kepada ibu Susi betapa pentingnya membaca. Itupun membaca 3 buah buku sekaligus. Beliau mungkin meragukan kemampuan ibu Susi yang hanya lulusan SMP sehingga hanya pandai menenggelamkan kapal. Sedangkan beliau dengan sederet gelar akademiknya "pandai nyinyir".
Yang kedua, lewat Menteri Susi Sang Fenomenal dan yang kepopulerannya sudah mendunia, beliau ingin mempromosikan bukunya yang "Berpihak Pada Rakyat". Beliau mungkin berharap lewat promosi tersebut ke-3 buku itu akan menjadi best sellerdan menjadi buku yang "paling dicari".
Yang ketiga, lewat ke-3 buku tersebut beliau ingin mengatakan bahwa kinerjanya begitu banyak sehingga untuk menguraikannya tidak cukup hanya dengan kata-kata tetapi lewat menulis buku dan itupun tidak cukup hanya 1 buku, tetapi 3 buku sekaligus.
Yang keempat, beliau ingin mengatakan bahwa beliau berpihak pada rakyat khususnya "nelayan termiskin" yang rentan dikriminalisasi gara-gara alat tangkap dan rakyat perlu mengetahuinya menjelang pileg 2014. Sedangkan Bu Susi hanya pandai melarang alat tangkap cantrang.
Saya tidak tahu seberapa tebal dan apa isi ke-3 buah buku tersebut. Tetapi jika saya mungkin diberikan ketiga-tiganya secara gratis, saya akan menolak dengan hormat. Karena menurut saya isinya mungkin tidak lebih dari 3 kata .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H