Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam...

6 Februari 2018   15:00 Diperbarui: 6 Februari 2018   19:44 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sebuah prediksi keruntuhan kejayaan 2 orang tokoh kontroversi yang sekarang berada pada masa keemasan berbicaranya)

Biarkan aku diam!
Di mulutku ada harimau
Di lidahku ada pisau

Biarkan aku membisu
Cakarku tajam
Gigiku seperti pedang

Aku mau pergi jauh
Berburu singa
Membunuh pelanduk

Aku mau kau ada
Ketika gigiku tanggal semua
Dan cakarku copot satu-persatu

Aku mau kau ada
Ketika aku tak lagi buas
Seperti singa ompong di kelilingi rusa

Biarkan aku diam
Mulutku tak cukup kuat bicara
Cakarku tak lagi kuat menancap

Aku adalah singa
Singa jantan yang perkasa
Tapi kini tak lagi

Aku kucing belang tua
Gigiku ompong semua
Melihat tikus gotpun aku takut

Biarkan aku diam....!

Pancur-Lingga Utara, 03/07/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun