Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika "Ketidaksuciaan" Miyabi Mencoba "Menodai" Kesucian Merah-Putih

28 Januari 2018   21:27 Diperbarui: 28 Januari 2018   21:35 2460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggapan yang kedua berasal dari akun @susi_tirtayudha,menulis: "Susah payah loh para pahlawan kita mendapatkan bendera itu, sampai mereka bertaruh nyawa, sampai kita merdeka seperti sekarang ini... Ini kok bendera kita digituin".Hal senada sebagai bentuk kemarahan karena Miyabi dianggap tidak menghormati simbol kenegaraan datang dari akun @n0n9n0n9, menulis: Ga sopan. Aturan benderanya didepan, karena bendera lebih terhormat dari pada dia.

Tanggapan ketiga yang justru saya anggap agak lucu berasal dari pembaca Opera Mini yang berkata: "Merah-Putih kan bukan hanya bendera Indonesia, bisa saja itu bendera negara lain", tulisnya. Mungkin warganet tersebut tidak mau ambil pusing dengan urusan yang begituan atau mungkin jangan-jangan dia seorang fans Miyabi? Hehehehe... mungkin lho, bukan menuduh.

Saudaraku yang budiman, terlepas dari semua tanggapan warganet terhadap kasus ini, beberapa hal yang perlu kita ketahui adalah: bendera kita Sang Merah-Putih, merah berarti berani karena benar membela yang benar dan putih berarti suci. Mennyucikan hati dan pikiran dalam berjuang, mengisi dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sang Merah-Putih sebenarnya tidak dapat dinodai oleh siapapun kecuali oleh negara kita sendiri yaitu para penghianat bangsa dan para koruptor yang dalam kemunafikannya ingin negara ini hancur tercerai-berai berai demi kepentingan mereka.

Sebagai simbol negara dan tanpa bermaksud mendewakannya, Sang Merah-Putih tidak akan berkurang kesuciannya sedikitpun apabila dihina bangsa lain, tetapi sebagai warga negara kita wajib membela harga diri dan martabat negara kita sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan bangsa ini.

Jika pemerintah memang melihat hal ini sebagai sebuah pelanggaran serius maka pemerintah harus bertindak tegas sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan penghinaan simbol negara.

Sebagai penutup marilah kita menyanyikan sebuah lagu wajib nasional yang diciptakan oleh Ibu Sud dengan judul: BERKIBARLAH BENDERAKU:

Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa

Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah Slama-lamanya

Merdeka....3x

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun