Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan Menangis

7 Desember 2017   18:57 Diperbarui: 7 Desember 2017   19:03 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini bulan sempat hadir

Berkalungkan pelangi bertatahkan batu yaspis

Warnanya terdispersi oleh gerimis

Indah bagaikan krisolit dan krisopras

menakjubkan bagaikan kaca murni

Yang terbuat dari emas tulen

Lalu mendung menelan dan hujanpun turun

Bulan bersembunyi lalu lenyap

Tidak ada lagi cahaya asa

Gelap gulita dan dingin meliputi bima sakti

Sunyi...

Hanya dentuman titik-titik hujan diatas atap

Menyatu menjadi alunan musik tak berirama

Nadanya tidak sumbang tidak juga naik-turun

Juga tanpa gemuruhnya guruh

Tidak ada sambaran kilat

Sesekali dia berhenti

Tetapi bulan tak tertipu rayu

Dia tetap bersembunyi... dan berlari makin jauh

Enggan dia untuk kembali timbul

Bulan menangis...

Terlalu muda dan terlalu mudah dia dibohongi

Dia pergi ketika masih belia

Ke gurun dia dilarikan

Dan hujanpun terkadang berhenti

Terkadang juga deras tak pasti

Dan bulanpun tidur di peraduan

Seperti penduduk bumi

Larut dalam napasnya yang hangat

Melawan dinginnya malam

Mereka sama-sama terlelap

Mereka tak pernah menantikan bulan

Karena bulan tak akan kembali

Hingga dia berkelam di Atlantik

Dan menaikkan samudra di Fasifik

Jika lolos dari hadangan Bermuda

Dan menang atas dinginnya Arktik

Dia akan timbul di telaga Antartika

Tidak untuk selamanya

Dan juga tidak pasti

Pancur-Lingga Utara, 09/08/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun