Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perang, Kesedihan, dan Penderitaan Tak Berujung

6 Desember 2017   21:18 Diperbarui: 7 Desember 2017   09:06 1559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda berubah menjadi monster haus darah. Anda tidak tenang kalau tidak menghilangkan nyawa dari orang-orang yang Anda benci. Orang-orang yang telah menghilangkan nyawa dari orang-orang yang Anda kasihi. Ini menjadi dendam tak bertepi. Menjadi trauma yang tak jelas. Saling membunuh, saling menghilangkan nyawa... dimanakah kebenaran, dimanakah TUHAN?, siapakah yang menciptakan perang? Dan siapakah yang harus mengakhirinya? Dimanakah kedamaian dan dimanakah kebahagiaan? Dimanakah sorga itu?

(Bersambung....)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun