Mohon tunggu...
Rintar Sipahutar
Rintar Sipahutar Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Pengalaman mengajar mengajarkanku bahwa aku adalah murid yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sisi Lain dari Fitnah

6 Desember 2017   20:04 Diperbarui: 29 Desember 2017   22:06 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan orang memahami "fitnah" hanya sebatas membuat/mengarang "cerita bohong" tentang seseorang atau kelompok tertentu, yang bertujuan untuk menjelekkan atau merusak nama baik seseorang atau kelompok tertentu tersebut.

Pemahaman tersebut tidak salah tetapi masih sangat kurang lengkap. Banyak sisi lain dari "fitnah" yang belum disebutkan disana sehingga disadari atau tidak, beberapa orang telah melakukan "fitnah" tetapi merasa tidak melakukannya, karena dangkalnya pemahaman mereka tentang fitnah.

Fitnah tidak hanya sebatas membuat atau mengarang "cerita bohong", tetapi ikut "membagikan atau menyebarkan" berita bohong dari "mulut ke mulut" hingga lewat "media massa, media elektronik dan media sosial" juga merupakan fitnah.

Menyampaikan berita tidak utuh, "memenggal" atau "menambahi" berita sehingga tidak sesuai dengan tujuan atau pesan dari pembuat berita juga merupakan fitnah.

Menjadi "saksi dusta" dalam sebuah perkara yang bertujuan untuk meringankan atau memberatkan seseorang atau sekelompok orang juga merupakan fitnah.

Dan satu lagi yang sering kita tidak pahami atau luput dari perhatian kita adalah, ternyata fitnah juga berarti: "menceritakan/memberitakan/meneriakkan/menyebarkan keburukan seseorang atau kelompok tertentu juga merupakan fitnah.

Sekalipun "berita keburukan" tersebut benar-benar terjadi dan kita berusaha menyebarkannya lewat media atas dasar kebencian maka kita termasuk sebagai pemfitnah.

Ingat!

Fitnah lebih kejam dari pada fitness.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun