Dalam bahasa Batak, kata "terlalu" dapat diterjemahkan hanya dengan menambahkan imbuhan "pa" dan "hu" di awal dan di akhir kata.
Contoh:
bagak = cantik
pa.bagak.hu = terlalu cantik
roa = jelek
pa.roa.hu = terlalu jelek
mora = kaya
pa.mora.hu = terlalu kaya
pogos = miskin
pa.pogos.hu = terlalu miskin
Dalam pandangan (falsafah) suku Batak, segala sesuatu yang mengandung "pa-hu", entah itu dasarnya baik atau buruk, semuanya akan berakhir buruk. Apapun yang ada "pa-hu"-nya semuanya akan berakhir tragis.
Anda boleh saja mencintai seseorang tetapi jangan pa.cinta.hu. Anda boleh saja akrab dengan seseorang tetapi jangan pa.domu.hu. Anda boleh saja tidak suka sama seseorang tetapi jangan pa.sogo.hu.
Mengapa?
Dalam hubungannya dengan PILKADA yang di beberapa tempat belum berakhir karena akan ada putaran kedua. Anda boleh saja mendukung pasangan tertentu tetapi jangan pa.dukung.hu. Dan Anda sah-sah saja tidak menyukai pasangan tertentu tetapi jangan pa.benci.hu.
Mengapa?
Imbuhan "pa-hu" dapat membuat Anda berpikir irrasional. Imbuhan "pa-hu" dapat membuat Anda lupa diri atau tidak sadarkan diri sehingga berbuat hal-hal yang tidak seharusnya yang mengakibatkan kebencian, permusuhan, perpecahan yang pasti mengakibatkan penderitaan tiada akhir.
Belajarlah dari "perang saudara" di Afrika dan Timur Tengah. Belajar bukan berarti bagaimana supaya "perang saudara" terjadi di negeri kita. Tetapi belajar mengapa hal tersebut bisa terjadi dan apa akibat dari peristiwa tersebut. Belajar bagaimana mencegah kebakaran besar dari akar rumput.
Jika Anda tahu, semuanya berawal dari "pa-hu"
Horas... 3x
Merdeka... 3x
Mauliate!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H