Hal apa yang membuat harus memilih Chat GPT?
Chat GPT mampu memberikan informasi yang luas, membantu mencari jawaban yang relevan dan efisien untuk permasalahan yang dihadapi terutama pada tugas-tugas. Dengan menggunakan Chat GPT, para pelajar dapat memperoleh jawaban dalam waktu singkat, sehingga menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, Chat GPT juga memberikan jurnal-jurnal dan referensi yang diperlukan dan memungkinkan untuk memeriksa ejaan yang benar serta meminta saran terkait penulisan karya tulis, yang pada gilirannya dapat mengasah keterampilan menulis.
Dampak Menggunakan AI pada Bidang Akademik
Seperti banyak teknologi lainnya, penggunaan ChatGPT membawa tantangan dan risiko. Jika disalahgunakan, aplikasi ini bisa menjadi bumerang bagi pengguna. Misalnya, jika terus-terusan mengandalkan ChatGPT sebagai satu-satunya sumber belajar tanpa usaha pemahaman yang mendalam, para pelajar berisiko kehilangan kemampuan berpikir kritis dalam memproses informasi dan melakukan analisis secara mandiri.
AI dapat menjadi penyebab utama kemalasan dalam belajar keras untuk memenuhi kompetensi. Cenderung enggan membuka buku, jurnal, atau berdiskusi dengan rekan atau dosen, karena merasa bahwa dengan menggunakan AI semua permasalahan dapat diselesaikan tanpa perlu melakukan upaya tersebut. Pengguna mungkin menjadi terlalu bergantung pada ChatGPT tanpa benar-benar memahami materi yang dipelajari.
Dengan frekuensi penggunaan yang sangat tinggi, hal ini menjadi tantangan baru bagi berbagai sektor, termasuk sektor akademik, untuk mengadopsi AI dalam pembelajaran secara tepat sambil tetap menjaga integritas akademik.
Penutup
Pengalaman menggunakan Chat GPT, dengan penuh kesadaran memahami bahwa dengan munculnya teknologi AI dapat memudahkan dalam menyelesaikan tugas, memahami materi secara ringkas, menemukan jurnal yang dibutuhkan dan mendapatkan solusi dengan hemat waktu.
Namun, penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai penggunaan AI yang bijaksana, terutama dalam konteks pendidikan. Jangan terlalu bergantung pada kenyamanan AI, karena hal ini dapat mengurangi kemampuan untuk berpikir kritis dan menggunakan akal sehat.
Referensi:
1. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. (n.d.). Pemanfaatan artificial intelligence (AI) di perkuliahan: Opportunities and pitfalls. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Diakses dari https://fkkmk.ugm.ac.id/pemanfaatan-artificial-intelligence-ai-di-perkuliahan-opportunities-and-pitfalls/Â