Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita dari Koran Lusuh

15 Desember 2024   15:44 Diperbarui: 15 Desember 2024   15:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan seorang perempuan sendirian, menatap kejauahan (Sumber: pixabay)

Tidak tersisa lagi, tidak tertuang lagi

Keraskan doamu, aku dengar dia berujar lirih

Pagi tadi, ibuku mencabuti dedaunan dari pagar tetangga

Setumpuk daun-daun demi semangkok sayur malam

Tidak terkejar lagi, tidak teraih lagi

Ketatkan sabukmu, aku dengar dia berbisik

Pagi tadi, ibuku bingung, kepeng-kepeng bertingkah aneh

Mereka tidak berdaya lagi, mereka tidak kuat lagi

Perut yang kosong, masih sama rasanya

Haus yang tiba, masih sama siksanya

Pagi tadi, ibuku bertanya, ada apa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun