Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dua Kaki Mengarungi Lautan Merah

19 Juni 2018   19:58 Diperbarui: 19 Juni 2018   20:17 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebarnya unit bisnis BULOG, meskipun dalam konteks tanggung-jawab penyediaan komoditi, tentu menyulitkan bisnis. Terlebih lagi belum adanya sistem otomatisasi. Butuh banyak orang untuk menjalankannya. Butuh sumber dana yang  besar untuk mempekerjakan mereka yang telah lama mengabdi di BULOG untuk kemudian melaksanakan sesuatu yang sifatnya sangat retail.

Komoditas rumah tangga yang dijual seperti beras, gula, minyak dan terigu yang ditambahkan dengan merek Kita juga tidak memberikan dampak yang signifikan. Karena tidak ada perbedaan dengan produk yang sudah lama di jual di pasaran. Tingkat kepercayaan masyrakat tentunya tidak akan mudah direbut oleh produk-produk kita itu.

Tetapi, itu hanyalah gambaran yang tentunya diharapkan sudah harus dilihat BULOG sebagai pemain baru dalam bisnis ritel ini dan juga dengan spektrum usaha yang luas yang bukan kelas premium, baik lokasi, layanan maupun komoditas serta aset yang dibisniskan. Banyak pemain disana dan BULOG harus mampu mencari celah di merahnya lautan itu.

Kakinya yang terikat akan mempersulit langkah untuk maju. Belum lagi persoalan-persoalan lainnya yang tidak terkait bisnis. Sering mendengar rumor kalau BUMN itu adalah 'sapi perah' siapa saja yang bisa memerahnya. Itu hanya rumor. Perlu diperjelas. Tetapi, rumornya kok tetap bertahan yah.

BULOG sepertinya harus melakukan downsizing dan tidak memiliki bisnis yang luas untuk dapat bersaing dan tumbuh dengan baik. Unit bisnis yang banyak justru tidak menciptakan fokus. Kata lagu, so much time but too little to do. Tetapi di kasus BULOG, to little but to much to do.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun