BULOG memiliki wewenang untuk mengendalikan pasokan beras di pasar, juga untuk memastikan beras tersedia di pasaran.
Itu dulu, ketika BULOG masih berwujud Lembaga Pemerintahan Non-Departemen. Mungkin tidak banyak yang paham dengan arti LPND ini. Sekarang diberikan sedikit bocoran. Lembaga ini setingkat kementerian tetapi tidak memiliki wewenang selayaknya kementerian. Tetapi mendapat tugas khusus dari presiden yang memiliki wewenang dan tugas dan pokok serta fungsi umum, yakni menjalankan pemerintahan.
Tugas yang diberikan sangat spesifik. BULOG sebagai salah satu contohnya diberikan tugas untuk mengendalikan harga-harga, pada awalnya beras, lalu berkembang menjadi 12 komoditas. Tugas ini mencakup tanggung-jawab untuk memastikan 12 komoditas yang menjadi tanggung-jawabnya tersedia di pasar dan terjangkau oleh masyarakat.
Biasanya, komoditas yang menjadi tanggung-jawab BULOG adalah yang menyangkut pangan dan hajat hidup orang banyak. Dulu beras menjadi tanggung-jawab dari BULOG. Setidaknya dari tahun 1969 hingga 2003. Strukturnya yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, menjadikan BULOG ada dimana-mana.
Tetapi, pada tahun 2003 tampaknya pemerintah berubah pikiran. Pikirannya menjadikan BULOG sebagai BUMN. Badan Usaha Milik Negara. Jika dulunya BULOG tidak pusing dengan urusan untung rugi, dengan menjadi BUMN para direksinya harus memikirkan cara untuk dapat memastikan BULOG berselancar dengan baik. Untung harus diraih untuk memastikan umur panjang.
Dua puluh lima kompasianer diundang di acara tersebut sebagai bagian dari diseminasi informasi terkait fungsi Bulog yang belum banyak diketahui khalayak. Sebabnya, sejak awal dan banyak didengar masyarakat, Bulog hanya berperan dalam mengendalikan harga beras agar tidak terlalu tinggi di musim paceklik dan tidak terlalu rendah di musim panen raya.Â
Menjadi badan usaha yang dimiliki pemerintah, dipastikan BULOG dicocok hidungnya untuk mendukung program pemerintah. Meskipun sebuah entitas bisnis, tetapi BULOG diminta tidak terlalu berjiwa 'bisnis-bisnis' amat.
BULOG disemati, sebagaimana layaknya BUMN, sebuah tanggung-jawab yang disebut dengan PSO. Artinya Public Service Obligation. Suatu kewajiban yang sifatnya sosial. Bagaimana caranya sesuatu yang bersifat profit harus juga menjalankan fungsi sosial sesuai dengan tanggung-jawab pemerintah?
Para pemimpin BULOG harus memikirkan bagaimananya. Sedikit mengambil contoh yakni bahan bakar satu harga. Program ini dilaksanakan oleh Pertamina. Dengan kondisi geografis yang sangat sulit, Pertamina harus memastikan harga minyak di Jawa sama dengan di Papua.