Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ada yang Aneh dengan Banjir Jakarta Kali Ini

22 Februari 2017   22:31 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:30 3375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta dikepung banjir hari kemarin. Menurut laporan yang beredar di media, terdapat beberapa versi terkait titik banjir. Ada yang mengatakan banjir dan genangan terjadi di 80 titik. Ada versi lain yang mengatakan di 54 titik. Tetapi banjir kemarin, yang mengakibatkan tiga korban meninggal, memang benar-benar menciptakan keruwetan di Jakarta.

Keruwetan yang terjadi dialami banyak orang yang berkepentingan dengan Jakarta. Para pekerja mengalami kesulitan untuk berangkat ke kantor karena sarana transportasi yang tidak bisa berfungsi seperti KRL, Transjakarta dan juga kendaraan pribadi bahkan motor. Akibatnya, beberapa karyawan terlambat sampai ke kantor. Toko-toko buka menjelang siang hari. Beberapa sekolah harus meliburkan proses belajar mengajar. Beberapa daerah yang selama 10 tahun tidak mengalami banjir, kemarin itu mendapat giliran terkena genangan.

Hujan yang turun rutin selama seminggu terakhir memang menimbulkan sensasi tersendiri bagi penduduk Jakarta, terlebih-lebih Pemerintah DKI Jakarta. Kondisi Pemerintah Jakarta yang tidak terkomandoi secara efektif berimplikasi terhadap banyaknya genangan dan banjir. Upaya-upaya persiapan tidak dilakukan maksimal, karena sang komandannya sedang cuti. Sementara pejabat penggantinya ditenggarai tidak memiliki pengalaman memberikan pelayanan publik di Jakarta dengan ancaman banjir yang tinggi.

Sedikit menginformasikan, ancaman banjir Jakarta berasal dari tiga area yakni hulu yang cenderung lebih ‘ganas’, hujan lokal dan juga rob dari pantai utara Jakarta. Jika kombinasi ketiganya menyerang Jakarta, dipastikan 70% Jakarta akan banjir. Tetapi di kejadian kemarin, rob tidak ikut ‘berpartisipasi’. Agak amanlah.

Kalau diperhatikan ada beberapa yang berbeda dan tidak biasa dari banjir kemarin dibandingkan dengan banjir-banjir lalu. Setidaknya dengan membandingkan dengan banjir-banjir tahun 2002, 2007, 2012 dan 2013. Padahal banjir kali ini diakibatkan cuaca dan hujan ekstrim.

Di samping itu, pada tahun lalu, Indonesia mengalami musim kemarau basah. Kemarau basah yakni musim kemarau dengan curah hujan yang tinggi. Kondisi ini tentunya mengakibatkan kantong-kantong air bawah tanah terisi dan kandungan air dalam tanah juga mengalami kejenuhan. Dengan demikian, kondisi hujan ekstrim yang terjadinya pastinya akan mengakibatkan banjir yang harusnya lebih parah. Tetapi, ketika dicermati terdapat banyak keanehan pada banjir Jakarta kali ini.

Dari pengamatan dan laporan di media-media, ternyata banjir kali ini jauh lebih cepat surut. Dalam hitungan jam, air telah kembali kering. Ketinggian air yang semulanya hingga 50 cm, hanya dalam hitungan jam sudah surut dan tidak menimbulkan genangan yang berarti. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional yang diwakili oleh Kepala Pusat Data dan Informasi, banjir yang terjadi memiliki ketinggian mulai 25 cm – 150 cm. Tetapi, dalam tempo setengah hari, airnya sudah kanda.

Sementara itu, wilayah DKI Jakarta merata dalam mengalami banjir ini. Kawasan yang paling terdampak adalah Jakarta Utara dan Selatan, sementara Jakarta Timur dan Barat relatif lebih ringan. Tetapi, titik banjirnya mengalami penyusutan yang signifikan. Jika banjir tahun 2015 ada 486 titik banjir, di awal tahun 2016 menjadi 185 titik, di Juli 2016 ada 80 titik dan di Februari 2017 terdapat 54 titik banjir. Hal ini menunjukkan hasilan yang luar biasa atas upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah DKI.

Pemandangan lain yang diperhatikan masyarakat dunia maya adalah genangan-genangan air yang ada di beberapa wilayah kelihatan lebih bersih. Bahkan netizen ada yang menyatakan lokasi banjir seperti di luar negeri. Foto banjir di perempatan Arion di Jalam Pemuda di Jakarta Timur menunjukkan hal tersebut. Airnya tampak bersih dan tidak keruh, cenderung bening.

Lebih mengherankan lagi, sampah tidak tampak mengambang di lokasi genangan. Sampah-sampah pada banjir-banjir sebelumnya selalu ikut meramaikan genangan air yang ada. Selokan-selokan pun airnya kelihatan lebih bening sehingga dasarnya kelihatan. Memang masih ada sampah di dasar selokan, tapi jauh lebih bersih dari masa-masa sebelumnya.

Hal lain terkait kekhawatiran warga yang terkena dampak banjir. Ternyata kekhawatiran itu sedikit berkurang karena hadirnya pasukan Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) di kawasan-kawasan yang terkena banjir. Seperti dirilis Kompas, Selasa (22 Februari 2017) di Kawasan Kelurahan Karet Tengsin, pasukan PPSU ini sudah siaga sejak jam 03.00.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun