Terkait merangkul bukan memukul, lagi-lagi Anies tidak paham dengan konsep manusia X dan manusia Y. Ada juga sistem reward and punishment. Atau carrot and stick. Penduduk Indonesia masih masuk golongan manusia X. Untuk itu, maka diperlukan model yang tegas dan keras untuk memastikan bahwa sistem dapat berjalan baik dibarengi ala manajemen mikro. Pengawasan melekat dan tidak diberi hati, tetapi diberi hadiah jika berprestasi dan diberikan tongkat (hukuman) jika bersalah. Lalu, jika semuanya dilakukan dengan hati, pertanyaanya dalam hati siapa yang tahu.
Dengan pemahaman yang sangat rendah terkait teknis pelayanan publik di Jakarta yang melibatkan setidaknya 43 sektor, berujung pada jawaban-jawaban yang mengambang dan tidak operasional. Wajar saja ini terjadi, karena para penantang itu tidak memiliki pengalaman melaksanakannya.
Untuk menghindari hal tersebut di atas terjadi lagi, maka kesalahan fatal tersebut harus diperbaiki. Seharusnya, para panelis ini merancang pertanyaan yang sifatnya lebih konseptual saja alias pada tataran visi dan misi saja. Pertanyaan yang hanya menggambarkan gambaran umum, kerangka besar, generic framework, dan garis-garis besarnya saja. Dengan demikian, pertarungan menjadi adil dan setara. Kedua pasangan tidak dibantai oleh petahana. Nantinya, akan ada yang tersenyum karena sukses menghapal. Di sudut lain, akan ada yang bangga karena sukses berteori.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H