Selembut udara yang menjaga kehidupan
Ketika bibir mu menyerupai
bulan sabit di kegelapan
Karena keindahan muÂ
aku bersyukur kepada_Nya
_
Bu, lekaslah membaik
Kami merindukan sabda semesta
Tentang gemerlap bintang
Hangat mentari
Sejuk air kehidupan yang
Senang kau tuliskan dalam ingatan
_
Bu, maafkan kami
Ada banyak luka yang
Terpahatkan berbentuk
Kengerian tingkah dan kata
_
Bu, maafkan kami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!