Mohon tunggu...
Taufik Rohmatul Insan
Taufik Rohmatul Insan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca (walau jarang) Novel, Cerpen, Puisi dan Esai Politik, Hukum, sejarah dan Kebudayaan

Setiap Detik Adalah Kisah Kehidupan. Setiap Manusia Adalah Aktornya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sumber Kehidupan

27 Agustus 2022   14:21 Diperbarui: 27 Agustus 2022   14:25 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selembut udara yang menjaga kehidupan

Ketika bibir mu menyerupai

bulan sabit di kegelapan

Karena keindahan mu 

aku bersyukur kepada_Nya

_

Bu, lekaslah membaik

Kami merindukan sabda semesta

Tentang gemerlap bintang

Hangat mentari

Sejuk air kehidupan yang

Senang kau tuliskan dalam ingatan

_

Bu, maafkan kami

Ada banyak luka yang

Terpahatkan berbentuk

Kengerian tingkah dan kata

_

Bu, maafkan kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun