Mohon tunggu...
Taufik Rohmatul Insan
Taufik Rohmatul Insan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca (walau jarang) Novel, Cerpen, Puisi dan Esai Politik, Hukum, sejarah dan Kebudayaan

Setiap Detik Adalah Kisah Kehidupan. Setiap Manusia Adalah Aktornya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku, Kau dan Baliho-baliho

13 Agustus 2021   19:00 Diperbarui: 13 Agustus 2021   22:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada terik siang

Sebelum hujan waktu itu

Kau begitu gersang

Memandang wujudku

Kulihat api membara dimatamu

Melalap habis lentik bulu matamu

Seperti baliho-baliho itu

Yang membakar nurani 

Dengan senyum palsu

Sungguh, aku berpangku tanya

Saat aku terjebak disudut sepi

Dan mereka yang terpuruk

Sebab pandemi

Kau dengan mulut itu

Kau muntahkan caci-maki

Kau jangkarkan rasa benci

Kau paripurnakan burukmu

Seperti para politisi

Yang dengan sengaja

Menyakiti hati

Tanpa aku tau, mengapa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun