Tentang apa itu cinta. Tentang keteguhan hati pada lorong waktu, tentang kebijaksanaan, tentang pengorbanan, dan tentang kehadiran kasing sayang yang bercerita
Satu waktu terdengar satu cerita, tentang jeritan dan bunyi doa yang tersendat-sendat oleh pekik dan air mata. Kala itu, hamba tak kuasa memalingkan pandang dan dengar barang sedikitpun. Kisah percikan darah, kucuran keringat dan air mata, lengkingan pita suara yang menjelma doa, dan beberapa urat saraf yang mengencang seketika.Â
Hamba hanya berkata "sungguh ini keajaiban cinta kasih!" Katanya dalam cerita, selang berapa menit setelah kejadian agung itu, hamba ada dan menjerit dengan wujud tanpa nama, pakaian, atau mungkin orang bilang kemewahan yang diciptakan kehidupan dunia.
Hamba termenung menunggu mendung mengolah hujan. Tidak lama hamba terdiam, berlanjut kisah pada sosok lain yang begitupula membuat merinding dan mati rasa.
Lanjutnya dalam cerita, sosok tersebut tidak pernah sakit dan mati, mengeluh dalam bunyi dan terik, pemberani dalam belukar penuh duri, riang berdansa dengan waktu, dan senantiasa berdiri tegak dalam riuh dan caci.Â
Langit begitu hitam pekat dan bergelombang, layaknya catatan perjalanan yang pernah terlewatkan. Hamba mengenal dan memahami pada akhirnya, tentang apa itu cinta. Tentang keteguhan hati pada lorong waktu, tentang kebijaksanaan, tentang pengorbanan, dan tentang kehadiran sosok wanita pecinta irama religi dan sosok pria penikmat cerita rakyat dari jawa barat.Â
Bergeloralah kepastian, walau kematian begitu amat mempesona dimata sang pencipta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H