Pada suatu ruang tunggu
ambisi menjadi penyakit
meronta ronta menginjak
menggigil dan menggila
tidak ada akal jernih
setumpuk bual bersemayam9
mengakar sampai paru-paru
hingga menyesakan ketidakpastian
Pada suatu ruang tunggu
tubuh tinggalah penghantar
bagi jiwa yang menanti jemputan
Tentang cahaya di pelupuk mata
hingga cerita manis buah doa dan dosa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!