Nah kalo diterapkan ditempat kita agak susah karena makanan pokok kita bukan kurma dan orang yang akan kita zakati makanan pokoknya bukan kurma. Kalo bawa kurma 1 kg ke masjid untuk dizakatkan takutnya ditolak panitia zakat sambil berkata, "lho kan puasanya udah lewat pak, bentar lagi lebaran, ngapain bawa2 kurma"
Buang air
Saat membaca hadits berikut :
Dari Aisyah, bahwa Nabi SAW. Bersabda : “Apabila salah seorang di antara kamu pergi buang air besar, maka bersucilah dengan tiga buah batu, karena sesungguhnya ia itu telah mencukupinya“. (HR Ahmad, Nasa’i, Abu Dawud, dan Dara Quthni, dan Dara Quthni berkata: Sanad hadis ini Shahih-Hasan)
bukan berarti bahwa saat kita selesai buang air maka kita diharuskan menggunakan batu untuk bersuci. Istinja' hukumnya wajib bagi orang yang baru saja buang air besar maupun buang air kecil, baik dengan air ataupun dengan benda selain air. Benda selain air yang dapat digunakan untuk beristinja ialah benda yang keras dan kesat seperti batu, kertas atau daun-daun yang sudah kering.
Jadi kita tidak perlu bawa 3 batu saat hendak buang air di mall, nanti penjaganya nanyain, "tuh batu buat apa pak?". Sebagai informasi dari seorang ustadz, alasan penggunaan batu zaman dahulu karena di tiap-tiap rumah di Madinah belum terbiasa untuk membuat kamar mandi di dalam rumah. Biasanya mereka kalo buang air di luar, bukan di luar rumah tapi di luar kampung, di padang pasir dan biasanya malam hari, kan gak enak lagi pup diliatin onta. Dan pastinya media istinja' yang paling mudah ditemukan di padang pasir adalah batu tidak seperti di tempat kita sekarang yang alhamdulillah air lebih mudah ditemukan (jadi jagalah kelestariannya untuk anak cucu kita)
Pengobatan
Zaman dahulu pengobatan Rasul menggunakan metode bekam dan mengkonsumsi habatusauddah. Ternyata teknik bekam itu sudah digunakan oleh orang-orang sebelum Rasul. Para dokter muslim yang hidup setelah zaman Rasulullah pun mengembangkan teknik di bidang kedokteran yang jadi inspirasi teknik pengobatan di barat saat ini. Jadi tak perlu dipermasalahkan, bagi yang pro bekam jangan mengkafirkan atau membid'ahkan orang yang berobat menggunakan metode barat (yang umum saat ini) dan orang yang pro pengobatan barat jangan menganggap orang yang bekam sebagai fanatik sempit.
Pakaian
Rasulullah sering berpakaian menggunakan gamis dan sorban dimana orang kafir Quraisy seperti Abu Jahl dan Abu Lahab pun juga menggunakannya. Di tempat kita memang lebih sering menggunakan baju koko (dari cina) dan peci. belum pernah denger cerita kan Rasul pake baju koko dan peci? Ini hanya masalah budaya saja, jadi tidak perlu terlalu dipermasalahkan.
Intinya kalau memang kita ingin meneladani seluruh perilaku Rasulullah pisahkan dulu antara yang syariat Islam dan yang budaya. Jika memang ingin menjalankan dua-duanya silakan, tapi jika dirasa berat tidak usah dipaksakan. Dan jangan mudah membid'ahkan atau mengkafirkan saudara sesama muslim karena tuduhan itu akan kembali kepada kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H