Mohon tunggu...
Rino Sukmandityo
Rino Sukmandityo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

matang dan siap saji

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manfaat dan Motivasi Lari

23 Oktober 2014   21:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:58 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak kalangan yang menyebut bahwa olah raga lari sedang menjadi trend di Indonesia saat ini. Sebagai pelari saya tidak menyebutnya sebagai trend tahunan yang datang lalu hilang pada tahun berikutnya, namun saya lebih suka mengatakan bahwa budaya lari baru saja memasuki Indonesia dan akan tetap ada di Indonesia untuk jangka waktu yang lama.

Saya berlari sejak tahun 2012 dengan motivasi agar fisik saya lebih kuat dan sehat karena saya tidak ingin lagi menderita TBC seperti yang saya alami pada tahun 2011. Dokter memang menyarankan setelah menjalani masa pengobatan 6 bulan sebaiknya berolahraga karena bakteri TB dapat aktif pada kondisi tubuh yang lemah.

Pada tahun 2014 ini sudah banyak orang yang berlari, komunitas lari semakin beragam, workshop tentang lari sudah bermunculan dan kompetisi lari di Indonesia sudah hampir ratusan jumlahnya.
Menurut saya itu adalah hal positif yang menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang peduli akan kesehatannya dan makin mudahnya orang termotivasi untuk melakukan olahraga paling melelahkan ini.

Selama 1 tahun terakhir saya aktif mengajak teman saya untuk berlari. Syukurlah sudah puluhan teman saya yang tertarik untuk ikut berlari bahkan ada juga yang merasa termotivasi karena melihat hasil workout atau foto lari saya di media sosial.

14140483911071602884
14140483911071602884

Ada sedikit cerita menarik di tahun 2014 ketika saya mendapat undangan untuk mengikuti group challenge dengan total peserta 50 group di kantor saya. Peraturannya tiap group terdiri dari 4 peserta dimana pemenangnya adalah group dengan total catatan finish time paling sedikit.
Dari sini lah saya mulai menjadi pelatih lari bagi teman-teman kantor saya sendiri. Saat berlatih mereka tak jarang mengeluh kelelahan & ingin menyerah. Tapi alhamdulillah mereka tetap semangat & bisa mengeluarkan semua potensi terbaik mereka saat berlomba sehingga kami bisa mendapatkan podium 1 pada kompetisi tersebut.
Ekspresi kelelahan saat mereka berlatih sirna sudah berganti dengan wajah ceria dan sumringah saat menaiki podium juara. Perasaan bangga juga saya rasakan ketika untuk pertama kalinya berhasil meraih podium 1 sebagai pelari sekaligus pelatih.

Untuk mengikuti kompetisi lari butuh suatu persiapan dan dari sana lah saya merasakan manfaat dari berlari, diantaranya sebagai berikut :

1. Lebih disiplin bangun pagi dan tidak tidur larut malam agar tubuh fit untuk berlari esok paginya & mampu menyerap hasil latihan selama ini yang membuat pikiran lebih fresh serta fokus sehingga dapat menunjang kinerja kita sehari-hari.

14140486521667549307
14140486521667549307
2. Paru-paru dan jantung bekerja lebih keras saat berlari. Lari teratur dapat membuat paru-paru dan jantung bekerja lebih efisien sehingga kita dapat melakukan lebih banyak latihan dengan usaha lebih sedikit. Dengan kata lain kita dapat menerima beban pekerjaan kantor atau tugas kuliah yang banyak tanpa merasa terlalu kelelahan.

3. Efisiensi pembakaran kalori dan lemak dapat meningkat tidak hanya saat berlari tetapi juga beberapa jam setelah itu sehingga dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang berdampak pada menurunnya berat badan dan mengecilkan lingkar perut. Tapi ini hanya efek samping saja, tubuh yang sehat lebih utama dari sekedar bentuk tubuh yang atletis.

4. Jadi lebih semangat untuk latihan kekuatan (strength) seperti push up, sit up, squat agar performa lari makin baik dan tidak mudah cedera. Sehingga tanpa disadari dengan kombinasi berlatih kardio dan beban maka tubuh makin kuat dan lebih atletis.

5. Tubuh lebih jarang sakit sehingga dapat menghemat biaya kesehatan bulanan kita.

6. Memiliki banyak teman yang bergaya hidup sehat & berpikiran positif sehingga membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Dan jika run to work (run commuting) berarti kita turut mengurangi kemacetan, polusi udara dan efek rumah kaca di lingkungan kita.

7. Untuk menunjang performa lari maka kita harus mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang tepat. Secara tidak langsung kita akan lebih cenderung untuk makan makanan bergizi dan sehat.

8. Pengetahuan tentang gaya hidup sehat & kesehatan seperti anatomi tubuh, enzim tubuh, jadwal piket organ dalam, nutrisi makanan, jadi bertambah.

9.. Saat berlari kita memberi beban hingga 5x bobot tubuh kita kepada kaki dan tulang belakang sehingga membuat tulang kita semakin kuat.

10. Dengan berlari kita juga bisa melakukan penggalangan dana untuk tujuan yang baik seperti pendidikan, kanker, lingkungan, dll.

14140505022145832844
14140505022145832844
Sebagai bentuk kepedulian saya kepada lingkungan, pada hari Minggu, 26 Oktober 2014 saya dan 10 #ForestRunners lainnya akan berlari di Festival Jakarta Marathon sejauh 42.195 KM  untuk charity WWF-Indonesia dalam rangka mendukung forestasi 40.000 hektar Taman Nasional Rinjani yang mensuplai sumber air bagi 3 juta penduduk di sekitarnya.

Sumber foto :


  1. Event Samsung S4 Run Series
  2. Kamera Pribadi
  3. http://sharepoint.tcrsb.ca/smba/jc/Picture%20LIbrary/Course%20Clipart/Health.jpg
  4. http://www.mybabytree.org/upload/news/ozzinews+img29088.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun