Hari Senin, tanggal 18 April 2022 telah dilaksanakan kegiatan kuliah umum atau seminar yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Informatika Universitas Pamulang dan ini merupakan kegiatan rutin yang bertujuan menambah wawasan Civitas Akademik terutama di lingkup Prodi TI.
Kegiatan ini pun sebagai bentuk Implementasi dari Kerjasama yang telah di bangun antara Prodi TI dengan Pasca Sarjana Universitas Nusa Putra dengan mengundang Prof. Ir. Teddy Mantoro, MSc., Ph.D. selaku Ketua Pasca Sarjana Universitas Nusa Putra sebagai Narasumber dengan tema, “Metaverse As Future Virtual Technology Innovation.”
Kegiatan seminar ini dilaksanakan secara daring, yang di hadiri oleh Rektorat, Dosen serta mahasiswa semester 1-5 dengan jumlah peserta yang sudah mendaftar dan sangat antusias mengikuti acara ini yaitu sebanyak ±3000 peserta yang tersebar di dua platform yaitu Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube.
Sambutan pertama diberikan oleh Ketua Program Studi Teknik Informatika S1 Universitas Pamulang, Bapak Achmad Udin Zailani, S.Kom., M.Kom., dalam arahannya beliau mengharapkan kuliah umum dan Kerjasama yang telah di bangun dapat mendorong Prodi TI semakin baik lagi dan dapat bersaing di kanca Nasional maupun Internasional menuju Prodi TI yang unggul.
Sambutan selanjutnya sekaligus membuka jalannya kegiatan seminar ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik dan MIPA Universitas Pamulang, Bapak Syaiful Bakhri, S.T, M.Eng.Sc, Ph.D., yang mengatakan bahwa materi pada seminar ini terkait Metaverse merupakan materi yang sangat up to date dan kekinian sehingga sangat bagus sekali untuk bisa dijadikan kuliah umum sebagai wawasan tambahan yang sangat menarik.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini beliau mengharapkan mahasiswa dan civitas akademik semakin paham dan dapat menghasilkan luaran yang baik dan kedepannya semakin banyak lagi implementasi kelanjutan dari Kerjasama ini, agar semakin banyak manfaat yang diperoleh sehingga kita semua dapat membantu mengurangi jumlah kemiskinan dan kaum marjinal.
Setelah menyampaikan sambutannya, pak Dekan juga membuka secara resmi kegiatan Seminar menggantikan Rektor Universitas Pamulang yaitu Bapak E Nurzaman, A.M., M.M., M.Si. yang saat itu berhalangan hadir untuk membuka acara.
Acara seminar ini dipandu oleh Moderator yaitu Bapak Alvino Octaviano, S.Kom., M.Kom. Acara berlangsung kurang lebih 3 jam yang terdiri dari Pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa Bersama, sambutan-sambutan, foto Bersama via Zoom Meeting, pemaparan materi dari Narasumber pertama, sesi tanya jawab, penyerahan kenang-kenangan, dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Narasumber kedua, sesi tanya jawab, penyerahan kenang-kenangan dan penutup.
Acara inti dimulai saat Prof. Teddy mengisi materi pertama mengenai Metaverse. Dalam materinya, Prof. Teddy memberikan gambaran transformasi digital di Indonesia saat ini.
Dengan mengambil contoh adanya Go-jek di Indonesia yang banyak mengubah kebiasaan bahkan menjadi salah satu aplikasi besar yang saat ini sudah merambah sampai ke Negara di Asia Tenggara, salah satunya Malaysia.
Awalnya Go-jek tidak mendapat apresiasi dari masyarakat, namun sekarang dari data yang didapat selama Pandemi, Go-jek sudah menjadi aplikasi yang mampu bahkan menjadi platform untuk membantu masyarakat dalam berbagai hal termasuk sampai membantu menggalang dana. Transformasi inilah yang harus kita lihat, bahwasanya Teknologi yang awalnya awam bagi masyarakat dan bahkan banyak di tentang, kini menjadi hal yang biasa dan banyak membantu masyarakat.
Prof. Teddy pun memberikan nasehat kepada para dosen untuk melanjutkan S3 dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan Teknologi terkini. Dimana para dosen harus memiliki background sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam bidang ilmu komputer ada yang Namanya BOK (Body of Knowledge), yang mana Prof. Teddy menyarankan para dosen untuk dapat membidik salah satunya seperti Artificial Intelligence.
Untuk dapat memahami dan dapat mengetahui tentang teknologi Metaverse ini, kita harus paham mengenai Background dari Metaverse. Metaverse ibarat buah yang sedang berkembang akibat dari perkembangan teknologi yang sangat pesat. Ada dua kunci yang harus ada yaitu mengizinkan dunia nyata dengan dunia virtual bersatu dan bagaimana cara menyatukannya.
Saat ini banyak Universitas yang sedang membuat suatu tren teknologi dengan IKN, dimana IKN ini adalah Ibu Kota Nusantara yang baru. yang mana bisa saja di bangun Metaverse-nya. Tidak hanya itu saja, bisa saja tidak menutup kemungkinan, nanti visualisasi soal ibadah Umroh saja bisa di realisasikan lewat teknologi ini juga, tapi tentunya harus memiliki kaidah ke-absahan yang sesuai.
Dari seluruh pertanyaan yang masuk, Prof. teddy menyampaikan, Metaverse ini versinya sangat banyak karena bisa dikembangkan dan akan terus berkembang, ini bisa menjadi sebuah peluang yang sangat baik.
Di akhir sesi, dalam penyampaiannya, para Narasumber menyampaikan, bahwa metaverse adalah sebuah inovasi dari teknologi informasi, di dalam metaverse tidak hanya mengandalkan produk namun juga memperhatikan pelayanan, baik Sosial, Kesehatan dan lain sebagainya dan harus tetap sesuai dengan tatanan serta aturan yang baik.
Hasil kuisioner dan pendapat dari para peserta, acara ini sangat bagus dan sangat menarik, dengan materi yang kekinian dan para Narasumber yang sangat baik dalam hal penyampaian materinya, sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti. Banyak sekali audiens yang memberikan pertanyaan baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa yang mengikuti acara ini di dua platform online, sehingga acara ini semakin seru dan sangat menarik karena luar biasanya antusias dari para peserta yang ingin lebih mengetahui dan penasaran dengan Metaverse ini. Semoga Kerjasama yang telah di bangun dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak serta Civitas Akademik, terutama mahasiswa prodi Teknik Informatika S1 Universitas Pamulang dan semakin banyak lagi implementasi dari Kerjasama yang bisa di lakukan untuk pengembangan institusi.
Ada quotes yang menurut penulis sangat luar biasa dari pemaparan materi yang disampaikan oleh Prof. Teddy,
“Jangan pernah merasa semua penting, It’s too much, It’s Impossible. Fokuslah pada kebutuhan.”
Terkadang kita memang selalu menganggap semua penting sampai akhirnya kita lupa apa yang kita butuhkan.
Oleh : Rinna Rachmatika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H