Kamu ada ...
Tapi kamu tak pernah tahu berapa banyak penderitaan yang aku rasa.
Kamu tak pernah tahu berapa dalam luka yang kupunya.
Kamu tak pernah tahu berapa luasnya air mata yang aku tampung
Kamu tak pernah sembuhkan luka
Kamu tak pernah keluarkanku dari derita
Kamu tahu aku luka
Kamu beri aku luka
Kamu tambah aku luka
Kamu seolah lupa
Bahwa lukaku terus kau lukai
Lalu tuk apa kau berdiri di sisi?
Jika janji mengajak bahagia kau ingkari?
Lalu tuk apa kau ada di hati?
Jika kau sembuhkan luka dengan melukai?
Kamu saksikan air mataku berderai dalam tiap-tiap malamku ...
Kamu saksikan kakiku berjalan merangkak penuh luka-luka ...
Kamu saksikan tanganku berdarah menggapai cita kita.
Tapi kamu tetap diam membisu
Mendorongku ke lubang penderitaan yang lebih dalam...
Hingga akhirnya aku memilih
MENYERAH ...
Ditulis oleh Rin Muna
Dalam lautan air mata ...
8 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H