Mohon tunggu...
Rin Muna
Rin Muna Mohon Tunggu... Penulis - Follow ig @rin.muna

Walrina Munangsir Penulis Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018 Pemuda Pelopor Kaltim 2019 Founder Taman Bacaan Bunga Kertas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Rengginang Jimpit dan Literasi Finansial Taman Bacaan Bunga Kertas

6 Juni 2019   17:59 Diperbarui: 6 Juni 2019   18:08 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku juga ikut berpikir gimana caranya rengginang bisa masuk ke dalam toples lebaran. Tahu kan kalo toples lebaran zaman sekarang itu ukurannya gak gede-gede amat. Gimana caranya rengginang itu bisa masuk ke dalam toples yang diameternya cuma 10-15 cm?

Hari itu,  aku tak sengaja melihat bola-bola rengginang warna-warni yang diletakkan mertuaku di atas lemari piring saat aku menaiki tangga ke kamarku. Alhasil, aku bertanya dengan ibu dan dia menjawab pertanyaanku dengan baik. Terlintas dipikiranku kalau aku juga pengen banget makan itu rengginang. Kayaknya asyik buat dicemilin sambil nonton tv atau sambil nulis cerpen.

Di malam bibiku ke rumah. Aku langsung bercerita tentang bola-bola rengginang itu dan sedikit memaksa dia untuk mencoba membuatnya.
"Aku beliin deh!" pintaku saat itu. Aku masih melihat keraguan di wajahnya karena dia menanggapi keingnanku sambil cengengesan. Pasti dia mikir, kalau nggak ada yang beli gimana? Soalnya kan blm pernah coba bikin begitu.

Dok.Pri
Dok.Pri
Beberapa hari kemudian, ternyata dia memenuhi permintaanku. Aku melihat postingannya di Facebook kalau rengginang jimpitnya udah jadi. Alhasil langsung aq komen dan pesan dong. Eh, malam harinya dia tiba-tiba datang dan mengantar tester rengginang yang sudah matang. Dari wajahnya sih terlihat kalau dia puas dengan hasil karyanya kali ini. Tanpa pikir panjang, aku langsung comot aja tuh rengginang dan rasanya .... ADUH! Aku tepok jidat karena rasanya itu nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Lebih dari enak, lebih dari gurih, lebih dari sekedar cemilan.Dan karena aku yang agak memaksakan diri ini. Bibi memproduksi rengginang jimpit lagi karena banyak juga yang berminat saat melihat rengginang jimpit itu. Alasannya, mudah masuk toples dan mudah sekali untuk dijadikan cemilan. Nggak rontokan karena ukurannya yang pas masuk mulut. Anak-anak juga nggak berantakan atau berceceran makannya. Praktis banget deh pokoknya.

Rencananya, usai lebaran aku dan Mamuja akan mengemas rengginang jimpit dan dipasarkan ke masyarakat yang lebih luas. Karena, rengginang jimpit ini cocok banget buat cemilan. Kebetulan, aku membina komunitas ibu-ibu muda kreatif yang diberi nama Mamuja. Mamuja (Mama Muda Samboja) adalah salah satu club dari Taman Bacaan Bunga Kertas yang fokus ke pengembangan Literasi Finansial. 

Jadi, Taman Bacaku itu bukan sekedar ruang baca semata. Tapi, ada banyak cabang literasi yang akan dijalankan di sana. Salah satunya Literasi Financial, di samping Literasi Digital, Literasi Baca-Tulis dan literasj lainnya. Jujur, aku memang kewalahan mengelola taman baca ini sendirian. Tapi, aku tidak boleh menyerah memberikan motivasi dan kegiatan-kegiatan untuk warga sekitar walau aku tak punya uang. Sebab, hanya itu yang bisa aku berikan untuk warga sekitar. Aku tak bisa memberikan sumbangan uang. Maka, aku lakukan yang aku bisa.

Harapan ke depannya, aku bisa membawa nama Mamuja sebagai wadah ibu-ibu berkreatifitas dan menjadikan masyarakat desa yang mandiri dari segi financial. Aku bisa, kamu bisa, kita bisa ... semua bisa. Asalkan masyarakat tetap mendukung setiap program yang ingin aku jalankan di taman baca. Pasti semuanya bisa berjalan dengan baik apabila seluruh warga dapat bekerja sama dengan baik. Sebab, yang aku lakukan bukan untuk diriku sendiri, tapi untuk kesejahteraan banyak orang.

Buat pembaca, jangan lupa cobain rengginang jimpit buatan Mamuja Desa Beringin Agung. Yah, itung-itung sekalian berdonasi untuk pengadaan buku di Taman Bacaan Bunga Kertas. Selain enak, kamu juga sekalian beramal untuk kegiatan sosial di taman baca, hehehe.

Sampai di sini dulu tulisanku ya... kalau ada yang mau tanya-tanya soal taman bacaku silakan komen di bawah ya! Boleh tanya apa aja dari 6 pola literasi dasar yang ada di taman baca atau yang lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun