Nada-nada terlantun dalam buaian kasih
Iringi hati yang sedang bahagia
Saat senyum dan tawamu jadi penawar
Rasa gundah dan sesal yang mendera
Ingin kulukiskan semua cerita tentang kita
Nakalmu menjadi pengobat pilu
Aku setia pada sabarku karena nakalmu
Fasih kau ucap kata-kata pelipur lara
Aku tersenyum setiap kali kau bernyanyi
Zaman yang menjadikan dirimu dan diriku bahagia
Rasa suka dan duka yang meleburkan rasa indah
Indah kala tawamu tak henti menghiasi dunia
Aku terlalu naif
Hingga tak kusadari dunia kita begitu indah
Kalimantan Timur, 18 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H