Saat dia bergaya sembari tersenyum, tentu membuatku bangga dan semangat.
Dia bahagia mendapat hadiah baju muslim yang dibuat oleh tangan ibunya sendiri.
Mungkin memang tidak sebagus buatan tangan profesional atau yang dijual di toko-toko.
Namun baju ini tentunya lebih berharga karena memiliki nilai sejarah.
Sejarah yang akan membuat Si Kecil ingat selama hidupnya.
Awalnya, aku bukan siapa-siapa dan bukanlah apa-apa. Aku tidak bisa menjahit. Tapi, aku ingin putriku memakai pakaian dari hasil karya ibunya sendiri. Alhasil, aku membuat sebuah gambar kemudian meminta tolong pada tukang jahit untuk membuatkannya. Namun, hasilnya di luar ekspetasi. Tidak sesuai dengan yang aku inginkan.
Akhirnya... dengan modal nekat aku memutuskan untuk membeli sebuah mesin jahit. Belajar otodidak menjahit sendiri bermodalkan video Tutorial di Youtube.
Sampai aku bisa membuat baju muslim yang ke-3 untuk putriku. Dan semua baju yang aku buat adalah hasil kreasiku sendiri.
Dia selalu senang jika aku membuatkannya baju. Bahkan, di usianya yang sudah menginjak 3 tahun, ia kerap kali ingin memilih sendiri kain yang dia inginkan setiap ibunya mampir ke toko kain.
Hasil karyaku memang sangat sederhana. Tapi menjadi sebuah pelajaran berharga untukku.
Aku bisa saja membelikannya baju yang sudah jadi, tapi tetap saja rasanya berbeda ketika aku bisa membuatnya sendiri. Terlebih mendapat apresiasi dari si kecil. Membuatku semangat untuk terus membuatkannya baju muslim.
Semoga Si Kecil akan selalu suka dengan baju-baju karya Ibunya sampai dia dewasa nanti.
I Love You...
You are my Inspiration...
You are my Everything...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H