Mendekati hari pemilu, Sangat penting bagi kita sebagai warga negara untuk memahami betapa berharganya hak suara kita, oleh karena itu kita dilarang golput. keputusan untuk tidak memberikan suara ini membawa dampak yang penting terhadap demokrasi dan perwakilan politik. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai isu golput terhadap masyarakat.
Golput adalah singkatan dari "golongan putih" yang merujuk pada tindakan menolak memberikan suara atau tidak menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum. Dari tahun ke tahun, golput juga selalu menjadi perdebatan antar warga. Karena tidak semua keputusan golput berasal dari gerakan moral atau idealisme yang murni. Orang menjadi golput juga bukan karena idealisme, tetapi kondisi yang memaksa dirinya tak mencoblos.
Angka golput pada Pemilu 2019 termasuk yang terendah dibandingkan pemilu sebelumnya sejak 2004. Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah masyarakat yang golput pada 2019 sebanyak 34,75 juta atau sekitar 18,02 persen dari total pemilih yang terdaftar. Sementara, pada 2014, jumlah golput sebanyak 58,61 juta orang atau 30,22 persen.
Pada Pemilu 2024, pemilih yang terdaftar didominasi oleh pemilih muda. Berdasarkan data KPU, terdapat 56,4 persen pemilih muda dapat pemilu 2024, yang artinya sudah melebihi setengah dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sayangnya, berdasarkan hasil survei Centre for Strategic and International (CSIS), sebanyak 11,8 persen responden memilih untuk golput.
Golput atau tidak menggunakan hak pilih, dapat mengakibatkan rendahnya partisipasi dalam pemilihan umum. golput juga dapat mengurangi pengaruh suara dalam demokrasi dan menyebabkan keputusan yang tidak mewakili keinginan rakyat. menggunakan hak pilih adalah cara aktif untuk memengaruhi arah negara.
Seperti yang di jelaskan oleh Rahman Subakti, wakil ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2004, bahwa golput khusus diberikan hanya kepada mereka yang memang sengaja tidak menggunakan hak pilihnya pada saat pemungutan suara atau sengaja merusak surat suaranya. Golput harus dilakukan sebagai sebuah kesadaran politik.Â
Di bawah ini Terdapat beberapa alasan mengapa tidak di perbolehkan golput:
1. Kemungkinan dapat merugikan Demokrasi
Golput dapat merugikan proses demokrasi karena rendahnya partisipasi dan juga banyaknya kecurangan di saat kertas suara tidak tercoblos dan disalah gunakan oleh beberapa pihak tertentu.
2. Menurunkan kedudukan Pemerintah
Jumlah partisipan yang rendah dapat merugikan kedudukan pemerintah yang terpilih, karena kedudukan mereka terkait dengan dukungan yang diberikan oleh rakyat.
3. Kurangnya Representasi
Golput dapat menyebabkan kelompok atau pandangan tertentu kurang terwakili dalam keputusan politik, menyebabkan ketidakseimbangan dalam perwakilan.
4. Menghambat Perubahan Positif
Dengan tidak memberikan suara, individu kehilangan kesempatan untuk berkontribusi pada perubahan positif dan memilih calon yang dapat mewujudkan perubahan tersebut.
5. Tidak Mencerminkan Ketidakpuasan secara Efektif
Golput tidak selalu mencerminkan ketidakpuasan secara efektif karena tanpa partisipasi, sulit untuk menyampaikan pesan atau tuntutan kepada para pemimpin.
6. Keputusan Politik yang sangat Berdampak
Keputusan politik dapat memiliki dampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Golput dapat menyebabkan ketidakterwakilan dalam kebijakan yang memengaruhi banyak aspek kehidupan.
7. Mengabaikan Hak dan Tanggung Jawab Kewarganegaraan
Memilih adalah hak dan tanggung jawab kewarganegaraan. Golput bisa dianggap sebagai pengabaian terhadap tanggung jawab tersebut.
Meskipun golput sah dalam sistem demokrasi, mengambil bagian dalam proses pemilihan umum tetap menjadi cara yang lebih efektif untuk membentuk pemerintahan yang mencerminkan keinginan rakyat.
Maka dari itu untuk menghindari golput, pertimbangkan langkah-langkah berikut:
1. Pahami Kandidat dan Programnya
Pelajari dengan baik program dan visi misi yang mereka buat agar Anda dapat membuat keputusan yang matang.
2. Mengikuti Sosialisasi
Hadiri debat, forum, atau pertemuan dengan calon pemimpin untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut.
3. Mengajak Orang Lain untuk berdiskusi
Berbagi informasi dan merangsang partisipasi dengan mengajak teman, keluarga, dan rekan kerja untuk menggunakan hak pilih.
4. Pemantauan berita
Anda dapat mengikuti berita atau memantau informasi terkini melalui sumber berita online, situs web berita, atau aplikasi berita di ponsel Anda.
5. Aktif dalam berpartisipasiÂ
Ikut serta dalam diskusi politik dan kegiatan yang membangun pemahaman mengenai isu-isu politik.
6. Pilih kandidat yang SesuaiÂ
Jika tidak puas dengan kandidat yang ada, cari calon atau partai yang lebih sesuai dengan nilai dan visi Anda.
7. Merencanakan Pemilihan
Tentukan waktu dan tempat pemilihan, pastikan kamu memiliki informasi logistik yang diperlukan.
8. Fokus pada isu penting
Fokus pada isu-isu penting yang memengaruhi masyarakat dan pilih calon yang sesuai dengan nilai dan keyakinan mu.
Golput dapat mencerminkan ketidakpuasan warga terhadap pilihan yang ada, namun juga perlu diingat bahwa partisipasi dalam pemilihan merupakan hak dan tanggung jawab untuk membentuk masa depan politik negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H