Mohon tunggu...
Rini Yuliawati
Rini Yuliawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru PAI di SD, menulis adalah salah satu hobby saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Guru Penggerak

13 Agustus 2024   16:28 Diperbarui: 13 Agustus 2024   17:27 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepekaan sosial emosional seseorang akan menumbuhkan empati dan simpati, sehingga dapat menempatkan diri untuk bisa mengenal orang lain . Dengan simpati dan empati kita dapat merasakan apa yang peserta didik alami, sehingga kita dapat mengidentifikasi permasalahan dengan bijaksana, disaat harus melakukan pengambilan keputusan. Guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran akan bertindak atas dasar keberpihakan pada murid. Dalam setiap keputusannya harus mempertimbangkan bayak hal yang bermuara pada murid, berbasis etika dan nilai kebajikan berlandaskan pada 4 paradigma yaitu individu vs masyarakat, rasa keadilan vs rasa kasihan, kebenaran vs kesetiaan dan jangka pendek vs jangka panjang, 3 prinsip yaitu prinsip berbasis hasil akhir, prinsip berbasis peraturan, dan prinsip berbasis rasa peduli. Serta dilakukan dengan 9 langkah yaitu:

  • Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • Menentukan siapa saja yang terlibat
  • Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
  • Pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, uji keputusan panutan/idola
  • Pengujian paradigma benar lawan benar
  • Prinsip Pengambilan Keputusan
  • Investigasi Opsi Trilemma
  • Buat Keputusan
  • Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika akan semakin mengasah empati dan simpati seorang pendidik. Pendidik yang telah terlatih akan mempunyai rasa empati dan simpati yang baik sehingga diharapkan mampu mengidentifikasi dan memetakan paradigma dilema etika agar pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran lebih bijak.

Kebijakan yang muncul pada saat pengambilan keputusan tetap mengacu keberpihakan dan mengutamakan kepentingan murid, sehingga solusi tepat akan didapat dari setiap permasalahan yang terjadi. Pendidik yang mampu menganalisis permasalahan dari berbagai sudut pandang dan pendidik yang dengan tepat, sehingga mampu membedakan apakah permasalahan yang dihadapi termasuk dilema etika ataukah bujukan moral.

Ketika seorang pendidik dihadapkan pada kasus-kasus yang berfokus pada masalah moral dan etika, maka keputusan yang diambil akan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung bermuara pada kebenaran menurut versi pribadi. Selain itu pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika juga dapat melatih ketajaman dan ketepatan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilemma etika ataukah bujukan moral. Keputusan yang diambil akan semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Pengambilan keputusan yang tepat tekait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Apakah tantangan-tantangan  di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan  keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Jawaban saya adalah  ya, tantangan  muncul karena masalah perubahan paradigma dan budaya sekolah yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Diantaranya adalah sistem yang kadang jika memaksa guru untuk memilih pilihan yang salah atau kurang tepat dan tidak berpihak kepada murid. Yang kedua tidak semua warga sekolah berkomitmen tinggi untuk menjalankan keputusan Bersama. Yang ketiga keputusan yang diambil kadang kala tanpa sepenuhnya melibatkan guru sehingga muncul banyak kendala-kendala dalam proses pelaksanaan pengambilan keputusan.

 Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Menurut pendapat saya, semua tergantung kepada keputusan seperti apa yang diambil, apabila keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid dalam hal ini tentang metode yang digunakan oleh guru, media dan sistem penilaian yang dilakukan yang sudah sesuai dengan kebutuhan murid, maka hal ini akan dapat memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya. Namun sebaliknya apabila keputusan tersebut tidak berpihak kepada murid, dalam hal metode, media, penilaian dan lain sebagainya maka kemerdekaan belajar murid hanya sebuah omong kosong belaka dan tentunya murid tidak akan dapat berkembang sesuai potensi dan kondratnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun