Mohon tunggu...
RINI WULANDARI
RINI WULANDARI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pecinta drama korea

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Memerdekakan Peserta Didik dalam Belajar: Guru Bukanlah Penuntut Melainkan Penuntun

12 Maret 2024   21:31 Diperbarui: 12 Maret 2024   21:35 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah sebuah proses yang tidak hanya tentang menimba ilmu semata, tetapi juga tentang membentuk karakter dan kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan yang bijak dalam hidupnya. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memerdekakan peserta didik dalam belajar.

Presentasi kelompok materi Sistem pernapasan manusia/dok. pri
Presentasi kelompok materi Sistem pernapasan manusia/dok. pri

Memerdekakan peserta didik dalam belajar berarti memberikan kebebasan dan kemandirian kepada mereka untuk memilih dan mengelola sendiri proses pembelajaran mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Ki Hajar Dewantara bahwa peserta didik harus diberi kebebasan menurut kodrat alam dan kodrat zaman. Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun semua kodrat yang ada pada anak sehingga mereka mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Dalam konteks ini, pendidik tidak hanya berperan sebagai guru, tetapi juga sebagai fasilitator atau pembimbing yang membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan belajar dan memperoleh pengetahuan secara aktif.

Ada beberapa alasan mengapa memerdekakan peserta didik dalam belajar sangat penting. Pertama, dengan memberikan kebebasan dan kemandirian kepada peserta didik, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar. Ketika peserta didik merasa memiliki kendali atas pembelajaran mereka, mereka akan merasa lebih bersemangat untuk belajar dan lebih berpartisipasi dalam kelas. Kedua, memerdekakan peserta didik dalam belajar juga membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan belajar sepanjang hidup.

Dalam era digital seperti saat ini, informasi dan pengetahuan terus berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, peserta didik harus belajar untuk menjadi mandiri dan mengembangkan kemampuan untuk mencari dan memperoleh informasi sendiri. Ketiga, memerdekakan peserta didik dalam belajar juga membantu mereka untuk menjadi lebih kritis dan mandiri dalam berpikir. Dengan memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan dan memilih sendiri materi pelajaran yang ingin dipelajari, peserta didik akan belajar untuk berpikir kritis dan mandiri dalam memilih dan mengevaluasi informasi.

Pendidikan yang memerdekakan yaitu anak diberi kebebasan dalam proses pembelajaran sesuai dengan minat, bakat dan potensinya, namun pendidik harus menjadi pendamping serta memberi tuntunan agar anak tidak kehilangan arah dan berakibat mencelakakan diri. Sehingga sebagai seorang pendidik kita harus dapat menerapkan pendidikan yang memerdekakan anak didik.

Pada kenyataannya dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih ada pendidik yang belum memerdekakan anak didik. Misalnya pendidik masih menyamaratakan kemampuan anak dalam kelas, sehingga perlakuan dalam kelas pun disamaratakan. Padahal pada hakikatnya setiap anak-anak itu memiliki kemampuan yang berbeda dan menghendaki perlakuan yang berbeda. Sehingga sebagai seorang pendidik kita harus mengetahui dan memahami perbedaan karakter setiap anak dan menyesuaikan metode pembelajaran yang dapat mewakili perbedaan tersebut.

Ada beberapa kekeliruan pendidik dalam mengajar yaitu:

  • Pendidik tidak pernah melakukan asesmen diagnostic sebelum melakukan pembelajaran
  • Pengelompokan peserta didik tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik
  • Pendidik tidak berusaha mengetahui kemampuan awal anak didik. Diagnosis tentang keadaan anak didik sering tidak dilakukan pendidik, sehingga ia tidak mengetahui kemampuan awal atau pemahaman tentang materi dari anak didik.
  • Pendidik tidak berusaha memperoleh refleksi/umpan balik. Proses mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan pendidik hendaknya mengarah pada sebuah pencapaian tujuan. Setiap proses mengajar pendidik perlu mendapatkan refleksi/umpan balik, apakah tujuan yang ingin dicapai sudah dikuasai anak didik atau belum. Apakah proses atau gaya bicara pendidik dapat dimengerti oleh anak didik atau tidak. Hal ini sangat diperlukan untuk proses perbaikan mengajar yang telah dilakukannya.

Namun, meskipun penting untuk memerdekakan peserta didik dalam belajar, pendidik tetap harus berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Pendidik harus membantu peserta didik dalam memilih materi pelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka, memberikan dukungan dan bimbingan dalam proses belajar, dan mengevaluasi kemajuan belajar mereka secara teratur.

Dalam kesimpulannya, memerdekakan peserta didik dalam belajar sangat penting untuk membantu mereka menjadi mandiri, termotivasi, dan kritis dalam berpikir. Oleh karena itu, pendidik harus berusaha untuk memberikan kebebasan dan kemandirian kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, sambil tetap berperan sebagai pembimbing dan fasilitator.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun