Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Libur Sekolah Selama Ramadhan; Tantangan Baru Pemerintah, Dunia Pendidikan dan Para Orang Tua

31 Januari 2025   20:47 Diperbarui: 3 Februari 2025   13:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
siswa mengaji serius di sekolah saat ramadhan sumber foto; bantenraya.co

Pembelajaran dari pengalaman bersekolah penuh saat Ramadhan

Kita harus mengurai kembali manfaat dan tantangan yang mengikuti setiap pilihan kebijakan yang kita pilih.

 mengaji disekolah saat ramadhan sumber foto:kemenagkalsel
 mengaji disekolah saat ramadhan sumber foto:kemenagkalsel

Pertama; Bersekolah Selagi Puasa

Jika kita merujuk pada kebijakan seperti sebelumnya, ide untuk menyelenggarakan sekolah penuh selama Ramadan bertujuan untuk mengoptimalkan waktu belajar siswa dan mendorong keteraturan aktivitas selama bulan puasa.

Dulu Pemerintah berargumen bahwa dengan tetap bersekolah, anak-anak akan lebih terstruktur dalam menjalani hari-hari mereka, terutama dalam menjaga keseimbangan antara pendidikan dan ibadah.

Namun, kebijakan ini juga membawa sejumlah konsekuensi yang perlu dipertimbangkan secara matang. Salah satu perhatian utama adalah bagaimana mengelola waktu belajar yang intensif tanpa mengurangi semangat anak-anak untuk menjalankan ibadah Ramadan. Beberapa pihak kuatir bahwa kebijakan ini akan terlalu membebani siswa, terutama mereka yang berpuasa, sehingga mengurangi efektivitas proses belajar.

Sejatinya, dengan tetap bersekolah, anak-anak bisa menjaga rutinitas harian mereka. Penurunan aktivitas selama libur panjang Ramadan justru dikuatirkan membuat anak-anak kehilangan ritme harian, yang pada gilirannya bisa memengaruhi produktivitas mereka.

Namun bukan tidak ada masalah terkait kebijakan bersekolah selama Ramadhan. Salah satu kritik utama adalah soal daya tahan fisik dan mental anak-anak yang berpuasa. Puasa sering kali membuat anak-anak mengalami penurunan energi, sehingga mereka membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Agar proses belajar mengajar berlangsung efektif.

Implementasi sekolah penuh membutuhkan penyesuaian kurikulum yang matang. Jika tidak dirancang dengan baik, siswa justru merasa terbebani oleh materi pelajaran yang tidak relevan dengan suasana Ramadan, yang seringkali dianggap membosankan.

bermain sambil belajar sumber foto: joglojateng.co
bermain sambil belajar sumber foto: joglojateng.co

Kedua; Libur Sekolah Selagi Puasa

Kebijakan libur sekolah penuh selama Ramadan yang mulai diusulkan didasari alasan agar memberikan kesempatan lebih besar bagi siswa untuk fokus pada ibadah. Tapi, seperti halnya kebijakan lainnya, keputusan ini tetap saja memunculkan manfaat sekaligus tantangan baru yang harus dipertimbangkan secara mendalam.

Salah satu alasan utama di balik kebijakan ini yang juga diyakini kita semua jika berpikir secara logis adalah untuk mendukung anak-anak menjalankan ibadah dengan lebih tenang selama Ramadan. Dengan tidak adanya kewajiban sekolah, siswa diharapkan memiliki waktu lebih banyak untuk fokus pada puasa, shalat, tadarus, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Namun, ada pertanyaan besar yang kemudian menggoda pikiran kita. Apakah libur penuh benar-benar efektif dalam mendukung tujuan tersebut? Dalam praktiknya, justru ada kekuatiran anak-anak justru akan kehilangan struktur harian mereka, yang akhirnya berdampak pada produktivitas dan disiplin mereka selama Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun