Membahas mesin cuci sebagai pendukung kerja domestik yang sangat membantu urusan rumah tangga, tentulah sangat menarik.
Apalagi yang telah memiliki pengalaman langsung menggunakan mesin cuci sekalipun belum memahami dengan benar soal mesin cuci pilihannya tersebut.Â
Hanya dengan memasukan tumpukan kain kotor, menambahkan deterjen dan pelembut, atau menambahkan Dryer sheet-- lembaran kain yang digunakan untuk mencuci pakaian terdiri dari pelembut cair, pelumas, dan wewangian ke dalam mesin.Â
Selanjutnya tinggal memencet tombol, dan cucian kita siap dibersihkan. Sembari menunggu kita bisa memasak, atau mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Intinya asal mesin cuci tersedia, apapun jenis dan seberapa besar kapasitasnyanya tidak masalah.
Jika persoalannya karena kita tak bisa mencuci badcover karena kapasitas mesin rumahan yang kecil, mungkin kita telah memikirkan alokasi budget khusus untuk membawanya kelaundry. Jadi itu juga bukan problem yang memaksa kita harus membeli mesin cuci berukuran besar.
Ketika memutuskan untuk membeli mesin cuci bisa jadi hanya karena pertimbangan soal harga, kapasitas mesin atau hanya soal kepraktisan,berdasar pengalaman saudara, tetangga atau rayuan dari si penjual.
Tapi sebenarnya ada hal lain yang patut menjadi pertimbangan kita, ketika harus memilih mana mesin cuci yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Memilih mesin cuci yang tepat untuk rumah tangga melibatkan lebih dari sekadar membandingkan spesifikasi teknis antara mesin cuci top loading dan front loading. Keputusan ini harus mempertimbangkan berbagai aspek lain yang bisa mempengaruhi keseharian dan efisiensi rumah tangga kita.
Bagi sebagian orang mesin cuci top loading dianggap lebih praktis, apalagi soal pemeliharaan dan sistem pengoperasiannya. Karena banyak mesin top loading dirancang begitu sederhana.Â
Dengan hanya memiliki empat tombol pengaturan. Tombol utama sebagai power yang mengoperasikan berjalannya mesin cuci. Tombol pengatur kecepatan perputaran---soft, strong atau medium.Â
Lalu terdapat tombol pembuang air atau drine dan tentu saja tombol spin yang mengontrol saat kita melakukan pengeringan. Dan semuanya bisa dilakukan secara manual. Meskipun terdapat juga mesin top loading dengan pengaturan digital.
Lalu untuk mengantisipasi agar kita punya "pilihan"yang lebih sesuai untuk kebutuhan kita, dan bisa memenuhi kriteria praktis, mudah serta tepat budget, apa pertimbangan tambahan yang mungkin lebih krusial daripada sekadar membandingkan fitur teknis antara mesin cuci top loading dan front loading?
Kita tentu tahu seberapa besar frekuensi dan volume pencucian yang kita lakukan. Jika rumah tangga kita mencuci banyak pakaian secara rutin, mesin cuci front loading dengan kapasitas besar dan efisiensi energi bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Sebaliknya, jika pencucian kita tidak terlalu sering, maka mesin cuci top loading mungkin sudah memadai.
Begitu juga dengan pengetahuan kita soal jenis pakaian, umumnya mesin cuci front loading lebih baik untuk pakaian halus dan noda berat, sedangkan mesin cuci top loading bisa lebih cocok untuk cucian sehari-hari dengan beban lebih ringan.
Kebiasaan kita bisa membantu kita menentukan pilihan jenis mesin cuci mana yang dominan sesuai kebutuhan. Paling tidak ini bisa membantu kita memutuskan akan membeli jenis mesin cuci yang mana.
Kedua, Ruang dan Tata Letak.
Mengapa ini penting menjadi pertimbangan?Â
Tak sedikit dari kita memiliki rumah dengan luas ruang yang terbatas. Apalagi saat ini ketika harga rumah semakin melambung padahal rumah menjadi kebutuhan primer yang harus bisa kita sediakan demi kenyamanan hidup kita.
Dengan kondisi interior ruang yang terbatas, pilihan mesin cuci front loading biasanya lebih ramping dan dapat ditempatkan di bawah meja atau dikombinasikan dengan pengering, sedangkan mesin cuci top loading memerlukan ruang vertikal lebih banyak. Pastikan ukuran dan desain mesin cuci sesuai dengan ruang di rumah kita.
Ketiga, Anggaran Jangka Panjang.
Tentu saja ini patut menjadi pertimbangan yang juga krusial. Mengoperasikan sebuah mesin cuci meskipun memudahkan berkonsekuensi pada munculnya biaya rumah tangga lain.
Dalam urusan biaya operasional, mesin cuci front loading mungkin memiliki harga awal yang lebih tinggi, tetapi hemat energi dan air, sehingga mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang. Sebaliknya, mesin cuci top loading cenderung lebih murah dalam hal pembelian awal, tetapi bisa mengakibatkan biaya utilitas yang lebih tinggi.
Namun pengetahuan soal biaya operasional kini akan sangat membantu kita untuk memutuskan pilihan pembelian mesin cuci. Namun jika kita berasumsi soal kepraktisan, gabungan dari keseluruhan kriteria mungkin masih tetap bisa membantu kita melakukan penilaian saat memutuskan membeli mesin cuci tersebut.
Jika kita kaitkan dengan soal kesehatan kita sebagai pengguna, pertimbangan ketika memilih mesin cuci top loading memungkinkan kita tidak terlalu sering membungkuk atau jongkok, yang bisa menguntungkan bagi kita yang memiliki ganggunan masalah punggung.
Mesin cuci front loading lebih ramah untuk punggung, tetapi pengguna harus membungkuk atau menekuk untuk memasukkan dan mengeluarkan pakaian.
Kelima, Perawatan dan Pemeliharaan
Kriteria terakhir soal kebersihan dan perawatan, dalam penggunaannya mesin cuci front loading membutuhkan pemeliharaan rutin untuk menghindari bau dan pembentukan jamur, sedangkan mesin cuci top loading lebih mudah dalam hal pembersihan karena tidak memiliki seal pintu yang rentan terhadap jamur.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara keseluruhan, kita bisa membuat keputusan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi spesifik rumah tangga kita. Baik mesin cuci top loading maupun front loading keduanya tetaplah memiliki kelebihan dan kekurangan, dan keputusan terbaik adalah yang paling sesuai dengan gaya hidup dan anggaran kita tentunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H