Jika urusannya bukan karena pilihan destinasi wisatanya, maka bagi kita yang tinggal di Ujung Pulau Sumatera seperti di Aceh dan Medan, akan lebih memilih berkunjung liburan ke negara tetangga. Urusannya tentu saja bukan karena suka main keluar negeri daripada dalam negeri, tapi karena urusan ongkosnya yang jauh lebih hemat.
Bahkan anak-anak sekolah juga ada yang pernah memilih liburan akhir sekolah ke Malaysia, karena soal ongkos tadi. Dari sekolah para guru bahkan pernah melakukan perjalanan ke-3 negara selama masa liburan sekolah, dari Malaysia, lanjut ke Thailand dan berakhir di Singapura.
Keseluruhan ongkos yang dikeluarkan melalui travel, termasuk untuk akomodasi kurang lebih sama dengan kita liburan ke Danau Toba Medan  atau ke Bukittinggi. Jangan bayangkan liburan ke Jogja, Borobudur apalagi ke Bali.
Pengalaman pribadi berkunjung ke Malaysia pernah mendapatkan harga tiket promo seharga Rp.250 ribu, hampir sama dengan ongkos pesawat dan bus ke Medan.
Dengan ongkos penerbangan sebesar itu tentu saja menjadi jawaban dan alasan mengapa kita cenderung memilih tujuan atau destinasi negara tetangga dengan menggunakan jasa layanan moda transportasi udara karena harganya yang jauh berbeda.
Bedakan saja dengan harga tiket ke Jakarta via penerbangan, paling tidak Rp. 1,5 juta kita harus merogoh kocek, itupunsudah harga termurah.
Belakangan ini urusan tiket pesawat memang terus menjadi bahan obrolan menarik. Karena untuk rute jarak pendek saja harganya sudah mulai menguras kantong.Â
Dulu saja untuk ke Medan dari Aceh, saya lebih memilih naik pesawat daripada naik bus. Coba bandingkan beda harga dan tingkat kenyamanannya.
Harga Tiket bus super deluxe, Rp. 180 ribu, sedangkan harga tiket pesawat antara Rp. 200 ribu-300 ribu. Bedanya masih terbilang tipis, jika kita kaitkan dengan tingkat kenyamanan yang kita peroleh. Jika kita memilih bus, maka butuh waktu perjalanan 12 jam, pergi malam sampainya pagi. Jika punya kegiatan yang mengharuskan kita masuk pagi, kita harus menuju hotel, bersiap disana, tanpa istirahat.
Jika menggunakan pesawat dengan selisih harga antara Rp. 20 ribu-100 ribu, jarak tempuh perjalanan hanya 30 Â atau 45 menit, sehingga kita masih bisa memilih waktu agar sampai disana lebih cepat dan masih beristirahat di kota tujuan sebelum acara dimulai. Intinya masih ada waktu santai.
Teman saya bahkan membawa mobil ke bandara memarkirkan mobil disana pagi hari, dan naik pesawat ke Medan untuk mengikuti acara. Begitu acara selesai sore hari, ia langsung kembali ke bandara Kualanamu, begitu turun di bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, tinggal ambil mobil di parkiran dan langsung pulang, seperti sedang mengikuti kegiatan di kota yang sama.