Ketika saya tanyakan mengapa Andri tak mencoba meminta dukungan, ia mengatakan bahwa sekolahnya masih terbilang kecil, muridnya juga tidak banyak. Jika belum apa-apa sudah meminta dukungan ia kuatir mereka mencurigainya menjadikan sekolah anak jalanan itu sebagai modus mencari uang.
Sehingga selama ini ia memilih menjalankannya dengan sukarela dulu sebelum menjadi lebih formal pengurusannya. Sejauh ini yang bisa dilakukan adalah mencari kontak dengan orang-orang yang bisa menghubungkan mereka dengan LSM yang mungkin bisa membantu menyediakan akses pendidikan nonformal yang lebih layak bagi anak-anak jalanan.
Tentang Pendidikan Nonformal
Sejauh yang kita pahami, sebenarnya pendidikan nonformal adalah bentuk pendidikan yang terorganisir dan sistematis serta dilaksanakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun dalam suatu bagian kegiatan yang luas sebagai tambahan, pengganti atau pelengkap pendidikan formal.
Tujuannya tentu saja agar orang yang mendapatkan kesempatan pendidikan tersebut bisa memperoleh bimbingan, informasi, ilmu dan keterampilan baru melalui latihan yang diterimanya.
Dengan wujudnya yang terstruktur dan terencana dan bersifat fleksibel, independen dan mandiri, serta prosesnya tidak memiliki kaitan dengan bentuk pendidikan berjenjang atau kelas-kelas. Perbedaan antara pendidikan nonformal dengan pendidikan formal yang mendasar yaitu terletak pada bentuk dan isi program, tujuan pembelajaran, peserta didik, dan penanggung jawabnya.
Sudjana (2004) menjelaskan bahwa, fungsi Komplement (pelengkap) pendidikan sekolah. Pendidikan nonformal menyajikan seperangkat kurikulum tetap yang dibutuhkan sesuai dengan situasi daerah dan masyarakat.Â
Peserta didik pada satuan pendidikan formal merasa perlu untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui jalur pendidikan nonformal. Misalnya: kursus komputer, bahasa asing, kursus kepribadian.
Dan sebagai Suplement (tambahan). Pendidikan nonformal memberikan kesempatan pendidikan bagi mereka yang telah menamatkan jenjang pendidikan formal tetapi dalam tempat dan waktu berbeda.
Apabila pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta didik pada satuan pendidikan formal dirasa belum memadai maka ia dapat menambahnya melalui pendidikan nonformal Misalnya: bimbingan belajar, les privat.
Sebagai Substitusi (pengganti) pendidikan sekolah, pendidikan nonformal bisa menggantikan fungsi sekolah terutama pada daerah-daerah yang belum dijangkau oleh program pendidikan sekolah.Â
Dan apabila warga masyarakat tidak memiliki akses terhadap satuan pendidikan formal atau putus sekolah (DO) dari pendidikan formal, maka ia dapat mengikuti pendidikan melalui jalur nonformal.
Apa yang dilakukan Andri juga termasuk salah satunya, karena tidak terstruktur seperti pendidikan formal yang diatur secara ketat oleh kurikulum nasional dan sering kali tidak mengarah pada pengakuan formal atau sertifikasi akademik.
Sekolah anak jalanan lebih berfungsi sebagai alternatif bagi anak-anak yang tidak memiliki akses atau kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal yang terstruktur di sekolah-sekolah biasa.Â
Sekolah anak jalanan sering kali dijalankan di lokasi yang tidak konvensional, seperti ruang terbuka, bangunan-bangunan sederhana, atau bahkan di jalanan itu sendiri. Guru-guru yang terlibat dalam sekolah ini biasanya adalah relawan atau individu yang peduli dengan pendidikan anak-anak dari latar belakang yang terpinggirkan.
Meskipun tidak diakui secara formal oleh pemerintah sebagai bagian dari sistem pendidikan resmi, sekolah anak jalanan memberikan kontribusi yang berarti dalam memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak yang mungkin sebaliknya tidak akan mendapatkan kesempatan untuk belajar.