Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Label Warna Kandungan Gula Produk Kemasan, Bantu Konsumen Pahami Kamuflase Gula

14 Juli 2024   01:00 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:36 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nama lain gula dalam label makanan kemasan/ sumber gambar sajian sedap.Grid.ID

Untuk diketahui, karbohidrat yang bukan gula atau karbohidrat tidak sederhana akan dipecah oleh sistem pencernaan tubuh menjadi molekul-molekul gula untuk kemudian "dibakar" menjadi energi. Penjelasan medis menyebut bahwa, melalui proses pencernaan, badan kita lah yang akan mengonversi, mengubah si karbo kompleks menjadi gula.

Mengapa gula menjadi masalah bagi kesehatan kita?. Karena gula memiliki daya tarik yang sangat menggoda, jadi meskipun tubuh kita sebenarnya tidak terlalu memerlukan gula secara berlebihan, namun faktanya gula justru menjadi zat makanan yang paling sering kita konsumsi.

Apalagi dalam perkembangannya kini, sebagian besar makanan dan minuman yang kita konsumsi mengandung gula. Dan gula juga telah mengalami perkembangan yang luar biasa dalam ragam jenisnya, terutama gula buatan. 

Nama lain gula dalam label makanan kemasan/ sumber gambar sajian sedap.Grid.ID
Nama lain gula dalam label makanan kemasan/ sumber gambar sajian sedap.Grid.ID

Label dan Pentingnya Edukasi Tentang Gula

Apa yang semestinya menjadi fokus edukasi dalam label gula yang diwacanakan oleh Kemenkes. Meskipun pelabelan tidak memberikan efek langsung terhadap kesadaran orang untuk mengurangi konsumsi gula, namun pemberian informasi yang konsisten melalui pemberian label gula dalam makanan kemasan mungkin bisa menjadi bentuk edukasi yang positif.

Terutama sebagai cara untuk mengerem meningkatkan prevalensi beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebih. Karena sebagian besar masyarakat kita sudah terbiasa dengan merek dan tidak lagi peduli dengan soal label.

Padahal masyarakat juga harus mengetahui bahwa dalam perkembangan industri makanan saat ini, gula buatan banyak digunakan sebagai bahan pengganti gula alami. Terutama untuk efisiensi dan kemudahan memperoleh bahan baku gula sebagai pemberi daya tarik dalam berbagai jenis makanan dibandingkan dengan pemakaian gula alami.

Sehingga label nantinya tidak hanya sekedar menginformasikan AKG, tapi juga mengedukasi konsumen tentang berbagai jenis gula buatan dan juga nama lain yang digunakan dalam industri makanan sebagai pengganti "nama" gula. Agar konsumen tidak terkecoh dan salah memilih makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kesehatannya akibat ada kamuflase jenis kandungan gula.

Gula dengan Nama Alias atau Nama Lain

Hingga saat ini setidaknya terdapat 56 jenis gula yang perlu diketahui oleh kita sebagai konsumen agar lebih hati-hati dan waspada jika menemukan kandungan gula jenis ini dalam makanan kita. Dan disinilah diperlukan label gula sebagai warning dan juga edukasi.

Dalam lifestyle kompas dijelaskan bahwa meski banyak makanan manis akan terasa nikmat di lidah, namun efeknya tidak akan semanis rasanya.

Dengan mengenali nama lain gula dalam produk kemasan gula tambahan dalam produk kemasan, bisa membuat kita membatasi konsumsi gula berlebih. Untuk itu, kita perlu tahu bagaimana cara mengenali nama lain gula dalam produk kemasan. 

Apalagi seperti dikutip dari laman P2PTM Kemenkes RI, konsumsi gula berlebih juga bisa meningkatkan berat badan dan mempercepat seseorang mengalami masalah kepikunan dan penuaan dini. Sayangnya, banyak orang justru menyukai gula dengan sadar atau tanpa sadar.

Penting bagi kita mengetahui nama samaran atau alias dari beragam jenis gula. Nama lain gula yang pertama adalah sukrosa alias "gula meja," yang merupakan karbohidrat alami yang biasa ditemukan di berbagai buah dan tanaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun