Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Green Kurban dan Juleha, Menyambut Idul Adha dengan Semangat Ramah Lingkungan

16 Juni 2024   07:46 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:06 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan Juleha yang memahami tentang pentingnya aspek ramah lingkungan dalam proses penyembelihan dan pengelolaan hewan kurban.

Panitia green kurban juga mengupayakan pengurangan penggunaan plastik dalam proses penyembelihan, pengemasan, dan distribusi daging kurbannya. Kampus dan masjid kampus berusaha menjadi pioneer untuk mempopulerkan green kurban sebagai langkah sederhana cara kita peduli lingkungan.

Green Kurban Bukan Sekadar Tren, Tapi Kebutuhan

Menurut penuturan panitia, implementasi program Green Kurban dilakukan dengan melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya Green Kurban. Inisiatif tersebut langsung dilakukan oleh panitia yang menyediakan ruang khusus di area masjid kampus sebagai ruang untuk,berkonsultasi.

Masjid juga berperan penting dalam memfasilitasi Green Kurban, dengan menyediakan tempat pengolahan limbah bekerjasama dengan lembaga terkait untuk pengolahan limbah. Termasuk dengan para pelaku usaha industri rumahan yang memanfaatkan limbah dari ternak kurban, seperti Usaha Kecil Menengah pembuat krupuk kulit.

Hanya saja tantangannya juga tidak sederhana, dan membutuhkan proses, mengingat ini berkaitan dengan perubahan pola pikir masyarakat untuk menerima Green Kurban sebagai program yang berkelanjutan yang membutuhkan kerja sama yang sinergis dengan berbagai pihak.

Satu hal yang menguntungkan bahwa masjid kampus selama ini menjadi pusat ibadah bagi seluruh civitas akademika, sehingga program bisa dengan mudah disosialisasikan langsung kepada jamaah melalui saat kegiatan rutin ibadah shalat fardhu setiap harinya.

Program diharapkan bukan sekadar menciptakan sebuah trend baru saja, namun kedepan menjadi sebuah kebutuhan dalam proses pelaksanaan kurban agar sesuai dengan prinsip  syariah dan lingkungan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun