Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Adiwiyata Sekolah, Jembatan Mengenalkan Green Job sebagai Karir Masa Depan

9 Juni 2024   01:48 Diperbarui: 9 Juni 2024   10:55 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sekolah dengan program adiwiyata yang baik sumber gambar bloraweb.com

Sebenarnya pengenalan tentang kaitan masalah lingkungan dengan fenomena perubahan iklim telah lama menjadi konsentrasi kita di sekolah-sekolah. Hanya saja bagaimana mengaitkan materi pembelajaran dan praktik yang sudah berlangsung di sekolah dengan isu tersebut agar mudah dipahami masih belum menjadi "kebutuhan".

Sehingga pada saat muncul trend baru seperti halnya green jobs atau bagaimana menyelaraskan pembelajaran dengan perubahan pola pikir tentang lingkungan dan karir pekerjaan yang berkaitan dengan isu tersebut di masa mendatang saja, kita masih merasa kelabakan.

sekolah dengan program adiwiyata yang baik sumber gambar bloraweb.com
sekolah dengan program adiwiyata yang baik sumber gambar bloraweb.com

Adiwiyata Sekolah dan Kesadaran Lingkungan

Padahal dalam praktik pengenalan lingkungan, seperti Program adiwiyata sekolah, atau pendidikan lingkungan di sekolah, tujuannya bukan semata-mata sekedar untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan saja. 

Namun juga mencakup berbagai kegiatan, mulai dari pengelolaan sampah, hemat energi, hingga pengenalan teknologi ramah lingkungan. 

Dengan kata lain sebenarnya banyak peluang yang mestinya dikenalkan lebih intensif, agar Program adiwiyata Sekolah bisa berdampak optimal dalam memainkan peran penting membentuk sikap dan perilaku ramah lingkungan di kalangan siswa.

Salah satu yang sekarang menjadi rintisan baru berkaitan dengan pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah pendidikan berbasis proyek (P5) yang sebenarnya dapat diterapkan dalam adiwiyata sekolah dengan melibatkan siswa dalam proyek-proyek yang berkaitan dengan green jobs. 

Misalnya, siswa bisa diajak untuk merancang sistem pengelolaan sampah di sekolah, memanfaatkan energi terbarukan, atau mengembangkan produk daur ulang. Proyek semacam ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga mengenalkan siswa pada konsep green jobs secara praktis. 

Sayangnya dalam praktik mengkorelasikan pemahaman materi belajar dan praktik itu belum sampai pada tujuan seperti mengenalkan green jobs misalnya.

Termasuk ketika sekolah melakukan inisiatif yang lebaih jauh dengan menggandeng pihak ketiga, berkolaborasi dengan industri. Sebenarnya dalam sebuah lomba penelitian pernah kami ikutsertakan siswa dalam kerjasama dengan Dinas terkait pengelolaan sampah dan berbagai multiple effect bisnis didalamnya.

Namun lagi-lagi tidak dalam konteks sebuah tujuan khusus atau tujuan tertentu, hanya sekedar mengenalkan manfaat--sampah dapat diolah menjadi bisnis, limbah plastik dapat diolah menjadi solar--tidak dalam tataran nilai ekonomis secara khusus.Apalagi sampai menjadi sebuah karir baru nantinya.

Padahal kunjungan industri, magang, dan proyek kolaboratif dapat memberikan siswa pengalaman langsung tentang green jobs dan bagaimana pekerjaan tersebut berdampak positif pada lingkungan. Kolaborasi semacam ini juga membuka wawasan siswa tentang peluang karir yang ada di sektor green jobs.

Tantangannya yang paling nyata adalah mengkoneksikan materi pembelajaran dan kegiatan praksis dengan kebutuhan masa depan para siswa. Ini adalah salah satu masalah yang klasik, terutama berkaitan dengan kemampuan para lulusan sekolah menengah dapat terserap dalam skema kebutuhan demand driven industri yang membutuhkan tenaga berskill atau tenaga siap pakai.

Apalagi jika dikaitkan dengan pengenalan green jobs atau manfaat program adiwiyata sebagai pengenal berbagai peluang karir di masa depan terkait lingkungan. 

Sekolah masih sangat kekurangan informasi dan belum sampai pada kesadaran untuk memahami apa itu green jobs dan bagaimana pekerjaan ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Tanpa informasi yang memadai, sulit bagi sekolah, guru untuk mengenalkan lebih jauh dan bagi siswa tidak mudah tertarik dan memilih karir di bidang ini.

Begitu juga dengan keterbatasan pengenalan secara formal tentang green jobs yang masih sangat terbatas. Tidak banyak institusi pendidikan yang menawarkan kurikulum khusus atau pelatihan yang berfokus pada green jobs. Akibatnya, minat terhadap karir di bidang ini juga menjadi terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun