Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Green Jobs, Peluang Membangun Karir Berkelanjutan Demi Lingkungan Lestari

8 Juni 2024   21:44 Diperbarui: 28 Juni 2024   16:24 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis pekerjaan baru greenjobs sumber gambar gettyimagevia indeed.com

Proyeksi Bappenas dan UNDP menunjukkan peluang hingga 4,4 juta pekerjaan yang membutuhkan green skills pada 2030. Sebuah kabar baik pertanda makin meningkatnya kebutuhan akan green jobs di berbagai sektor.

Dengan berbagai perilaku positif yang sudah kita jalankan meskipun tidak didasari sepenuhnya oleh pengetahuan tentang green jobs, kita bisa menjadi bagian dengan fokus pada karir green jobs.

Kunci untuk memulai karier green jobs tentu saja dengan mengenali masalah lingkungan dan mencari solusi inovatif terkait banyak persoalan dan bagaiaman mengatasinya. 

Apakah ketika kita bicara lingkungan dan teknologi pendukung yang bisa menjadi solusi mengatasi maslah lingkungan, dan kita igin menjadi bagian di dalamnya hanya menjadi ranahnya mereka yang paham  atau punya skill bidang lingkungan atau berlatar belakang sekolah teknik?. Jadi, apa saja jenis pekerjaan yang bisa masuk dalam green jobs jika begitu?.

Untuk menggeluti green jobs tidak terpaku pada salah satu jurusan saja. Bahkan bidang tertentu yang tidak linier dengan lingkungan langsung, bisa menjadi bagian dari green jobs. Misalnya seseorang dengan latarbelakang pengetahuan tentang komunikasi dan broadcasting pada akhirnya bisa berkarir di ranah green jobs, dengan memfokuskan peminatannya pada isu-isu tentang lingkungan dan pencarian solusi mengatasi masalah yang ditimbulkannya.

Ketika fokus pada salah satu isu misalnya seputar perubahan iklim, transisi energi, dan liku pengembangan energi terbaru saja, atau fokus pada wirausaha di sektor energi terbarukan, akan menguatkan wawasannya tentang energi terbarukan makin luas dan kompleks.

Kini selain Nexus, berbagai usaha rintisan berbasis digital yang fokus pada energi terbarukan yang dapat dimasuki para talent atau peminat green jobs masih terbuka luas, seperti; Sylendra Power, Forbetric, Warung Energi, Pendulum, dan Bionersia.

Tidak itu saja, jika dikaitkan dengan kondisi Indonesia sebagai negeri bahari dengan potensi perikanan (fishery) dan pertaniannya saja, masih terbuka begitu banyak peluang kerja berbasis green jobs yang bisa dimasuki para pencari kerja.

Pengembangan teknologi pengolahan pakan, sistem pemeliharaan berbasis teknologi, selain menawarkan efisiensi, juga mendorong peningkatan produktifitas karena seluruh sistem terkontrol berbasis teknologi. 

Artinya bahwa bukan hanya soal hilirisasi produk perikanan, tetapi persoalan di hulu, yakni ongkos produksi mulai dari tenaga kerja hingga urusan pakan. Pakan dalam usaha akuakultur menyedot 80 persen biaya operasional. Selain itu, semakin banyak pemberian pakan semakin banyak emisi yang terlepas ke udara.

Kehadiran teknologi yang dikembangkan dan dioperasikan oleh para tenaga kerja berskill teknologi, seperti IoT automatic feeder, petambak bisa mengatur pola pemberian pakan. Kontrol dan penyusunan jadwal pemberian pakan bisa dilakukan lewat telepon pintar agar ikan sehat dan gemuk. Itu hanya sebagian kecil dari besarnya potensi green jobs yang terbuka peluangnya saat ini.

Bagaimana Kita Masuk ke Ranah Green Jobs sebagai sebuah Harapan Baru?

Sejatinya banyak yang belum mengetahui dan memahami bahwa ranah green jobs tidak hanya berkutat pada sektor manufaktur, konstruksi, dan energi hijau, seperti energi terbarukan dan transisi energi, tapi juga bisa dilakukan oleh pekerja di semua sektor.

Padahal jenis pekerjaan yang dilakukan para pekerja di perkantoran hijau (green office), usaha konstruksi hijau (green construction), serta gedung ramah lingkungan atau green building, menjadi bagian dari potensi green jobs tersebut. 

Sejauh sebuah pekerjaan tidak eksploitatif secara fiskal dan tidak diskriminatif secara sosial, serta  pekerjaannya berkontribusi memulihkan lingkungan telah menjadi bagian dari kriteria karir green jobs.

Apalagi yang memang fokus pada bagaimana mengatasi persoalan lingkungan, seperti bagaimana meningkatkan efisiensi energi dan menghemat bahan baku, membatasi gas rumah kaca, meminimalisasir limbah dan polusi, mengembalikan ekosistem atau memulihkan ekosistem. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun