Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Waspadai Modus Cheating Meat Saat Beli Daging!

8 Juni 2024   01:57 Diperbarui: 28 Juni 2024   16:20 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daging yang baik kondisinya dengan kadar air yang rendah sumber gambar regional kompas.com

Tapi jika masih cemas sekarang juga ada alternatif untuk mendapatkan daging yang berkualitas dan terjamin kepastian---di toko khusus penjual daging seperti  Meat Shop.

Petugas mengecek kadar air daging di pasar sumber gambar pemilu kompas.com
Petugas mengecek kadar air daging di pasar sumber gambar pemilu kompas.com

Antisipasi Praktek Cheating Meat dengan KEI

Meski masuk dalam kategori tindak pidana, praktek jual beli daging gelonggongan yang merupakan bentuk cheating meat, penindakannya masih terkendala secara teknis terkait indikasi pasti dalam penggelonggongan sapi.

Apalagi jika pembuktiannya dilakukan jauh setelah proses pengelonggongan ternak sapi tersebut dilakukan, bukti-bukti itu akan semakin sulit ditemukan.

Maka peran besar  peternak, dokter muda veteriner, dan masyarakat dalam mengidentifikasi kondisi sapi yang dilakukan penggelonggongan harus proaktif ikut terlibat. Sehingga dasar penetapan secara hukum sebagai tindak pidana bisa dilakukan.

Tugas paling penting para akademisi dan multistakeholder lainnya adalah pemberian edukasi kepada masyarakat dengan melakukan sosialisasi KEI, yaitu komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat untuk mengetahui fungsi teknik hanging (penggantungan daging).

Dengan cara sederhana tersebut, konsumen tidak akan mudah tertipu praktek Cheating Meat---alias ditipu pedagang nakal dengan daging berkualitas buruk, seperti  daging sapi gelonggongan, utamanya saat hari raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun