Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Paris atau Pulang, Tekad Terakhir Timnas Indonesia Membuat Sejarah Tak Terlupakan

5 Mei 2024   06:44 Diperbarui: 12 Mei 2024   02:33 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Eiffel Paris sumber gambar liputan6.com

Tim Guinea, di sisi lain, telah menunjukkan performa yang solid dalam beberapa pertandingan terakhir. Dengan kombinasi kekuatan fisik, kecepatan, dan keterampilan teknis, mereka menjadi lawan yang sulit diatasi. Jadi menurut saya Indonesia peluangnya sangat kecil untuk bisa sampai ke Paris.

Satu-satunya kekuatan kita yang tersisa adalah semangat dan tekad yang tinggi. Meski kita dianggap tim underdog, hal itu juga tak sepenuhnya bisa menjadi alasan kuat memotivasi kita. Padahal biasanya tim underdog sering menunjukkan kejutan yang tak terduga, semoga itu yang terjadi dengan timnas garuda muda kita.

Paling tidak itulah yang tersisa di miliki timnas kita, menggunakan kemampuan dan memberi kejutan dengan memanfaatkan kekuatan kolektif mereka dan memainkan permainan yang cerdas seperti saat mengkandaskan Korea Selatan.

timnas versus guinea berebut tiket playoff olimpiade Paris 2024 | Sumber gambar liputan6.com
timnas versus guinea berebut tiket playoff olimpiade Paris 2024 | Sumber gambar liputan6.com

Timnas butuh suntikan motivasi kembali dalam mentalitas, setelah berbagai drama seperti saat lawan Uzbek dan Irak, paling tidak membuat para pemain merasa mudah terprovokasi.

Dalam pertandingan terakhir, beberapa pemain timnas menambah koleksi kartu kuning karena terbawa emosi yang dipancing oleh lawan tanding mereka.

Dan pilihan memasang tim seperti saat melawan Korea, mestinya harus menjadi pilihan terbaik STY untuk mempersiapkan tim menghadapi Guinea nantinya.

Satu-satunya harapan bagi masing-masing tim adalah "tiket menuju paris", sekaligus ini menjadi "beban" yang paling berat, karena mau tak mau, pilihannya hanya Hidup atau Mati--Kalah atau Menang, dan kalah berarti tiket Paris hanya tinggal kenangan.

Bahkan saya kuatir, ini akan menjadi pencapaian tertinggi yang pernah bisa kita raih sepanjang kisah persepakbolaan kita. Benarkah?.

Play Off Olimpiade Paris 2024 mungkin akan menjadi panggung pertama dan terakhir kita bisa melangkah sejauh ini. Selain performa dan tekad yang kuat, faktor lucky, keberuntungan dan keajaiban juga sedang berpihak dengan kita sejauh ini, jadi tak boleh lagi disia-siakan.

Saya tak berharap berlebihan seperti ketika STY begitu yakin kita bisa mengatasi Irak dengan "kemampuan dan keberhasilan kita dalam 3 laga menang sebelumnya". Saya berharap justru pada faktor "lucky", selain kesiapan dan usaha keras kita, semoga tiket Paris memang milik kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun