Belakangan ini kata "Core" viral di medsos, padahal artinya seperti salah tempat. Dulu kata "Core" kita gunakan kalau kita bicara tentang "Inti atau "Pokok". Jadi kalau bilang "core bisnisnya kuliner", artinya seseorang punya beberapa lini bisnis, tapi kuliner yang jadi inti atau andalannya.
Ternyata arti harfiah tersebut kurang cocok jika dipakai untuk memaknai kata "core" di media sosial. Dalam bahasa gaul, kata core memiliki arti tersendiri. Dikutip dari USA Today, sebagai bahasa gaul, arti core adalah sesuatu hal yang tersegmentasi.
Jadi dalam pengunaannya bisa dikaitkan dengan kesukaan atau suasana. Kalau yang suka nulis di kompasiana,bisa jadi akan disebut kompasianacore, karena jadi ruang bagi orang yang suka nulis. Dan kompasiner-nya bisa jadi akan disebut kompasianercore.
Itulah mengapa arti core di medsos dan secara harfiah menjadi sangat jauh berbeda. Padahal kata core termasuk dalam kosakata bahasa Inggris.Â
Dikutip dari Merriam Website, secara harfiah, arti core adalah inti, dasar, sentra, atau esensi. Seperti yang selama ini kita pahami dan kita gunakan dalam keperluan menulis atau berbicara,bahkan di forum resmi.
Bahasa Gaul Bikin Masalah Bahasa Kita?
Nah, tiba-tiba di medsos yang sedang viral belakangan ini,kata"core" berubah jauh dari arti harfiahnya.
Bayangkan,tiba-tiba di medsos, kata core malah dipakai pengguna untuk membuat judul dari konten yang berisi kumpulan foto atau potongan video atas satu peristiwa. Di TikTok, ada video bertajuk "Lebaran Core". Videonya  berjudul tersebut isinya kumpulan foto atau potongan video tentang momen-momen saat bersibuk ria saat berlebaran.Â
Bahkan selain itu, kata core kerap juga dipakai untuk membuat judul konten yang berisi kumpulan foto atau potongan video dari satu nama artis.
Lebih dari itu, ada pula arti core yang lain, yang tampaknya banyak dipakai warganet di Indonesia. Dari beberapa postingan warganet, arti core adalah momen-momen penting atau konyol di satu peristiwa. Nah lho.
Setelah bahasa gaul anak Jaksel yang "sok Inggris", fenomena bahasa gaul memang menjadi hal menarik yang selalu muncul dan dipengaruhi oleh intensitasnya yang tinggi bermain di media sosial.
Bahkan sebenarnya banyak sekali bahasa gaul di media sosial (medsos) yang dipakai pengguna terutama di media yang gampang diviralkan warganet di medsos seperti TikTok dan X (dulu Twitter).
Apakah ini menambah perbendaharaan kosakata Indonesia yang belakangan dianggap miskin kosakata dibanding bahasa Inggris, yang ternyata untuk kata"core"saja bisa memiliki arti lain yang dianggap "lebih kaya"oleh parawarganet. Atau sebaliknya justru semakin membingungkan bagi para pengguna bahasa Indonesia sekarang ini?.