Temanggung Jawa Tengah nekat mudik "tanpa ongkos".Â
Ternyata tak semua pemudik beruntung bisa memilih sendiri jenis kendaraannya dan tingkat kenyamananya. Entah karena ingin berbeda atau memang karena ingin menghemat ongkos agar hemat, seorang pemuda asalMeskipun usaha tak biasa itu harus dibayar dengan kerja keras dan lelah bersusah payah menempuh perjalanan sepanjang 470 kilometer, jarak Jakarta ke Temanggung-kampung halamannya di Jawa Tengah.
Ada-ada saja, begitu komentar beberapa orang yang menanggapi viralnya kisah Alwi tersebut. Namun tak sedikit yang ikut merasakan petualangannya dari kisahnya.
Selama perjalanan panjang itu, Alwi telah "nebeng" atau menumpang kendaraan yang ditemuinya di jalan sejak perjalanan pertamanya sebanyak 23 kendaraan. Â Tercatat 11 kali menumpang sepeda motor, 7 kali menumpang pick up dan 5 kali ikut menumpang truk. Walhasil baru 2 hari kemudian Alwi bisa mencapai kampung halamannya. "Syukurlah masih hidup" komentarnya saat ia sampai dikampungnya.
Tak semua kendaraan bisa ditumpanginya dengan nyaman. Jika beruntung ia bisa duduk disamping sopir, tapi jika tidak terpaksa duduk di bak terbuka atau duduk dinatara tumpukan barang, bahkan kendaraan pengangkut ternak. Terbayang ya, bagaimana suasananya, bau yang bercampur dengan ternak dan kotorannya.
Tapi itulah bagian dari sensasi perjuangan Alwi agar bisa sampai di kampung halamannya untuk berlebaran.
Mudik ternyata tak hanya menjadi tradisi unik yang paling heboh di Indonesia dibanding negara lainnya, tapi juga menyisakan banyak kisah unik dan menarik. Yang menunjukkan bahwa tekad untuk mudik, bisa berkumpul dengan keluarga sebenarnya menjadi "kebutuhan" yang sulit diabaikan.
Di sisi lain juga banyak orang tak seberuntung Alwi, yang sama sekali tak bisa mudik karena tuntutan pekerjaan yang tak mungkin ditinggalkan,seperti kisah para penjaga mercusuar.Â
Atau karena pilihan ekonomi, karena bekerja di saat tak biasa seperti saat libur lebaran, tentu kompensasinya juga tak biasa dan sulit untuk ditolak.
Kisah Perjalanan Panjang Alwi dan Pemudik Gigih Lainnya
Cara Alwi memuluskan perjalanannya, ia tak membawa banyak barang kecuali rangsel yang bisa dengan mudah ditentengnya. Dan cukup hanya dengan berdiri menunggu tumpangan yang bersedia mengangkutnya dipinggie jalan.
Jika pemilik kendaraan berkenan ia akan menumpang jika menolakpun ia tak bergeming dan mencari kendaraan lain meskipun harus menunggu lama menunggu kendaraan lainnya.
Terbayang bagaimana lelahnya perjalanan itu dan apa kira-kira yang menjadi bahan obrolan bersama penumpang yang menjadi teman perjalanan mudik nebengnya itu.
Namun tekadnya menghemat pengeluaran membuatnya menjadi sosok yang gigih dan tak pantang menyerah. Apalagi ternyata ia ingin merasakan pengalaman yang berbeda dan berkesan untuk kisah mudiknya.
Di kisah lainnya yang juga tak biasa saat mudik, juga dialami oleh banyak orang tapi mungkin "tak seberuntung" Alwi. Seperti dua pria viral di media sosial, mudik ke Brebes, Jawa Tengah hanya menggunakan sepeda onthel. Demi bertemu keluarga di Lebaran Idul Fitri, apapun akan dilakukan para perantau.
Jika Alwi masih nebeng kendaraan, kedua pria ini bukan naik mobil atau kendaraan umum lainnya, justru mudik dengan mengendarai sepeda onthel yang cukup jauh jaraknya yaitu sekitar 436 Kilometer. Bisa jadi faktor ekonomi yang jadi alasannya.
Ingin Mudik Tak Bisa Atau Berkorban Saja